Situartinya danau dan Bagendit berasal dari nama Nyai Endit. Menurut cerita, konon orang-orang percaya mereka melihat lintah yang sebesar kasur di dasar danau. Katanya itu merupakan penjelmaan sosok Nyai Endit yang tidak berhasil kabur dari jebakan air.
Orang menamakannya Situ Bagendit. Baheula aya hiji randa beunghar katelahna Nyi Endit. Cerita Rakyat Legenda Situ Bagendit Dongeng Anak Dongeng Cerita Rakyat Bahasa But his wife was nowhere to be situ bagendit bahasa sunda. Cék sasakala mah éta Situ Bagendit téh asal-muasalna kieu. Éta cai nu terus ngagulidag beuki lila terus ngabalong gedé pisan nepi ka jadi situ. Published on August 24 2019 by admin. Selain iseng menulis di blog juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Cék sasakala mah éta Situ Bagendit téh asal-muasalna kieu. NASKAH DRAMA LEGENDA SITU BAGENDIT DALAM BAHASA SUNDA. NASKAH DRAMA LEGENDA SITU BAGENDIT DALAM BAHASA SUNDA. Jaman baheula di hiji lembur aya randa beunghar ceuk paribasana beungharna Nyi Randa téh éstu lubak-libuk sagala boga. Baheula aya hiji randa beunghar katelahna Nyi Endit. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Cerita Rakyat Situ Bagendit sudah sering kali diceritakan dalam berbagai buku dongeng Sunda. Situ adalah bahasa sunda dari kata danau sedangkan Bagendit diambil dari nama Nyai Endit yang merupakan bagian dari legenda terbentuknya danau tersebut. Contoh dongeng bahasa sunda sasakala situ bageundit. Ko backgroundnya Twilight Sparkle. Di wewengkon Garut aya situ anu ngaranna kawentar ka mana-mana nyaéta Situ Bagendit. Cék sasakala mah éta Situ Bagendit téh asal-muasalna kieu. Ieu téh saenyana mah nénéhna da ngaranna sajati mah Nyi Bagendit. 17 Januari 2016 dongeng cerita rakyat. Situ artinya danau dan Bagendit berasal dari kata Endit. The land was ruled by a wise Queen fairy and all creatures lived in harmony. Abis itu di translate deh sama teman saya namanya Revani. Situ Bagendit adalah sebuah danau yang terletak di Kabupaten Garut tepatnya di Kecamatan Banyuresmi. Di wewengkon Garut aya situ anu ngaranna kawentar ka mana-mana nyaéta Situ Bagendit. Di desa itu kini terbentuk sebuah danau kecil yang indah. Published on September 3 2019 by admin. Baheula aya hiji randa beunghar katelahna Nyi Endit. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan silahkan hubungi Call SMS WA. Kakak berharap adik-adik yang tidak bisa berbahasa. Bahkan sering juga dipentaskan menjadi drama. Éta situ nepi kiwari katelah Situ Bagendit. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Dongeng sunda sasakala situ bagendit Di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa baratNah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita tersebut. Di wewengkon Garut aya situ anu ngaranna kawentar ka mana-mana nyaéta Situ Bagendit. Legenda Situ Bagendit. Baheulana aya hiji randa beunghar katelahna Nyi Endit. Di wewengkon Garut aya situ anu ngaranna kawéntar ka mana-mana nyaéta Situ Bagendit. Ieu téh saenyana mah nénéhna da ngaranna sajati mah Nyi Bagendit. Dongeng sunda sasakala situ bagendit di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa baratnah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita tersebut. She did not like to help villagers. Tinggal di kota Bandung. Éta Nyi Randa téh katelahna Nyi Endit. Dongeng sunda sasakala situ bagendit Di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa barat. NASKAH DRAMA LEGENDA SITU BAGENDIT DALAM BAHASA SUNDA. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Lilo ran home and noticed that his farm had really grown in size. Dear Lilo I have relocated your wife so now you can it anything you want. Lembur sakuriling bungking geus salin rupa jadi situ anu nepi ka ayeuna disebut Situ Bagendit téa. Kali ini kakak ceritakan dongeng Situ Bagendit dalam Basaha Indonesia. Cerita Rakyat Situ Bagendit Dongeng Sunda. NASKAH DRAMA LEGENDA SITU BAGENDIT DALAM BAHASA SUNDA. Legenda Terbentuknya Danau Situ Bagendit. Kakayaanana bru di juru bro di panto. Struktur Biantara Bahasa Sunda Contoh Oleh dugong - Agustus 06 2020 Struktur Biantara Bahasa Sunda Salam Pamuka Salam Pembuka Assalamualaikum wr. CONTOH NASKAH DRAMA SITU BAGENDIT DALAM BAHASA SUNDA. Teu kungsi lila Nyi Endit teu tembong deui ngilu tilelep ka jero cai. Imah Nyi Endit ngalelep kakeueum cai Nyi Enditna tembong ngangkleung di tengah cai bari keukeuh nanangkeup gembolan barang-barangna. Ieu téh saenyana mah nénéhna da ngaranna sajati mah Nyi Bagendit. Ieu téh saenyana mah nénéhna da ngaran sajati na mah Nyi Bagendit. Nah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita tersebut. Dongeng Anak Legenda Situ Bagendit Popmama Com Paket Wisata Kota Bandung Selatan Pulau Situ Patenggang Ciwidey Pinisi Resto Lakeside Lake Side Tempat Kawah Putih Villa Di Tempat Liburan Kota Bandung Tempat Asal Usul Danau Situ Bagendit Dongeng Jawa Barat Garut Dongeng Kita Untuk Anak Youtube Rincian Dongeng Sunda Sasakala Situ Bagendit Dan Ringkasannya Basa Sunda Cerita Legenda Situ Bagendit Dongeng Sunda Jawa Barat Dongeng Dalam Bahasa Sunda Dan Unsur Intrinsiknya Di 2021 Dongeng Bahasa Cerita Pantai Suwuk Destinasi Wisata Yang Wajib Di Kebumen Pantai Di Pantai Sungai Dongeng Dalam Bahasa Sunda Dan Unsur Intrinsiknya Di 2021 Dongeng Bahasa Cerita Legenda Situ Bagendit

Raden Ampo Pecinta. Dongeng sunda sasakala situ bagendit Di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa baratNah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita tersebut.

Cerita Rakyat Situ Bagendit sudah sering kali diceritakan dalam berbagai buku dongeng Sunda. Bahkan sering juga dipentaskan menjadi drama. Kali ini kakak ceritakan dongeng Situ Bagendit dalam Basaha Indonesia. Kakak berharap adik-adik yang tidak bisa berbahasa Sunda dapat mengetahui cerita rakyat Jawa Barat yang penuh dengan pesan moral ini. Selamat membaca. Cerita Rakyat Situ Bagendit Dongeng Situ Bagendit Zaman dahulu kala, di sebuah desa yang terletak di Jawa Barat, hiduplah seorang perempuan kaya bernama Nyai Bagendit. Semenjak suaminya meninggal, Nyai Bagendit mendapat warisan berupa kekayaan yang berlimpah. Sayangnya, hal tersebut membuat Nyai Bagendit menjadi kikir dan congkak. Nyai Bagendit paling senang mengadakan pesta dan gemar memamerkan harta benda dan perhiasannya kepada warga sekitar. Namun, ia tidak pernah mau membantu warga yang sedang kesulitan. Setiap kali warga datang meminta bantun, Nyai Bagendit menolaknya dengan angkuh. Warga sangat tidak menyukai perangai Nyai Bagendit. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa pun juga. Suatu hari, Nyai Bagendit kembali menyelenggarakan pesta. la pun mulai memamerkan kekayaan dan perhiasannya kepada tamu yang hadir. Tiba-tiba, datanglah pengemis dengan pakaian compang-camping clan kotor. “Nyai, tolong beri hamba makanan sedikit saja,” kata pengemis tersebut. Nyai Bagendit sangat marah dan mengusir pengemis itu, “Pergilah kau dari rumahku, pengemis kotor!” Pengemis itu pun pergi dengan perasaan sedih. Keesokan harinya, di desa itu terjadi sesuatu yang aneh. Tiba-tiba, di sebuah jalan di desa tersebut ditemukan sebuah tongkat yang tertancap di tanah. Tidak ada satupun dapat mencabut tongkat itu, walaupun sudah mencobanya beramai-ramai. Akhirnya, datanglah pengemis yang sebelumnya diusir oleh Nyai Bagendit. la mencabut tongkat tersebut. Setelah dicabut, mengalirlah air dari tempat tersebut. Makin lama semakin deras. Karena takut tenggelam, para penduduk segera mengungsi mencari tempat yang aman. Nyai Bagendit tidak mau meninggalkan rumahnya walaupun air semakin tinggi. la tidak mau meninggalkan rumahnya yang penuh dengan harta dan perhiasan. la pun tenggelam bersama rumah dan isinya. Tempat tersebut berubah menjadi sebuah danau yang kemudian dinamakan Situ Bagendit. Pesan moral dari Dongeng Situ Bagendit – Cerita Rakyat Situ Bagendit adalah keserakahan pada harta benda akan mencelakakan diri kita. Bantulah orang disekitarmu yang membutuhkan, dimasa yang akan datang saat dirimu sedang kesulitan maka Tuhan akan membantumu. Dongeng Dongeng Sunda Asal Usul Pantai Karang Nini Aki Ambu dan Nini Arga Piara adalah sepasang suami istri yang sudah tua renta. Mereka tidak dikarunia anak, tetapi hidup saling menyayangi dan setia satu sama lain. Setiap hari menjelang malam, Aki Ambu pergi ke laut untuk memancing ikan dan baru pulang pada pagi harinya. Suatu ketika, Aki Ambu terlihat kurang sehat, sehingga Nini Arga Piara melarang Aki Ambu untuk melaut. “Aki tidak apa-apa, Nini. Biarkan Aki pergi mencari ikan. Persediaan makan kita sudah mau habis. Kalau Aki tidak melaut, kita tidak punya makanan besok ” ujar Aki Ambu. Meskipun telah dilarang oleh istrinya, Aki Ambu tetap ingin pergi. Akhirnya, Nini Arga Piara melepaskan Aki pergi. “Hati-hati ya Ki, kalau rasanya tidak kuat lebih baik pulang saja.” pesannya kepada Aki Ambu. Aki Ambu pun berangkat ke laut dan mulai memancing ikan. Namun, sampai tengah malam tak satu pun ikan ia dapat. Sementara itu, Nini Arga gelisah menunggu suaminya di rumah. Sampai pagi ketika ayam berkokok, Aki Ambu belum juga pulang. Akhirnya, Nini pergi ke pantai mencoba mencari suaminya. Usahanya sia-sia. la tak menemukan Aki Ambu. Hari berikutnya, Nini Arga dibantu warga mencari Aki Ambu. Namun, tetap saja Aki Ambu tidak ditemukan. Lalu, Nini Arga duduk di pantai sambil menangis. “Ya Tuhan, hamba mohon pertemukanlah hamba dengan suami hamba,” tangisnya. Tuhan mengabulkan permintaannya. Tiba-tiba, di hadapannya dari dalam laut muncullah sebentuk batu karang mengambang di hadapannya. Bersamaan dengan itu terdengarlah suara gaib. “Nini Arga, batu yang mengambang itu adalah penjelmaan suamimu. Jadi, jangan mencari suamimu lagi.” Nini Arga menangis sejadi-jadinya. la tidak menyangka akan berpisah dengan suaminya seperti ini. Sambil terus menangis, ia berdoa kepada Tuhan. “Ya Tuhan, hamba sangat mencintai suami hamba. Biarkanlah kami bersama selamanya. Ubahlah hamba menjadi seperti suami hamba.” Tiba-tiba langit mendung dan petir menyambar. Tubuh Nini Arga pun berubah menjadi batu karang yang berhadapan dengan batu terapung perwujudan Aki Ambu. Oleh masyarakat sekitar batu karang tersebut dinamakan Karang Nini dan batu yang letaknya terapung perwujudan Aki Ambu dinamakan Bale Kambang, karena letaknya di atas perairan. Pesan moral dari Dongeng Dongeng Sunda Asal Usul Pantai Karang Nini adalah kebaikan yang kalian sebarkan kepada orang lain akan berbuah kebaikan untukmu dimasa yang akan datang. Baca dongeng dongeng dari Jawa Barat lainnya pada artikel berikut ini Kumpulan Dongeng Sunda – Cerita Rakyat Bandung dan Dongeng Cerita Rakyat Lutung Kasarung
Kulahcileuncang lila-lia jadi ngalébéran, antukna jadi hiji situ anu katelah situ Cileunca, robah ucapan tina kecap cileuncang.** (Akub Sumarna / Galura) Basa = Bahasa Basa = Ketika, Saat Baseuh = Basah Basisir = Pesisir Bati = Laba Batur = Orang Lain Bau = Bau Sasakala Situ Bagendit; Tamiang Meulit ka Bitis; Nu Males Budi 2013 (34)
Dijual Buku Antik dan Langka Dongeng Sunda Sasakala Situ Bagendit Baheula, geus rébuan taun ka tukang, aya hiji randa beunghar katelah Nyi Endit. Ieu téh saenyana mah nénehna, da ngaranna sajati mah Nyi Bagendit. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Geus taya nu bireuk deui kana kakumedanana. Salian ti pakacar-pakacarna mah tara aya nu lar sup ka imahna. Estuning lain babasan eta mah nirup nyorangan téh. Kajaba ti teu aya nu ngawawuhan, Nyi Endit téh memang jalma nunggul pinang, geus teu kadang warga, hirup teh éstu nunggelis. Ari beungharna téa mah tétéla. Béh kebonna béh sawahna, imahna gé panggedena di salembur eta mah. Turug-turug ngahaja mencilkeun manéh, ngababakan di tengah pasawahan, nu upluk-aplak. Maksudna teu aya lain, ku bawaning embung campur jeung babaturan, da sieun kasoro téa. Teu kitu mah atuh moal disebut medit. Kacaturkeun keur usum panén. Di ditu di dieu ceuyah anu dibaruat. Ka sawah Nyi Endit ogé réa nu gacong. Ari saréngsé dibuat jeung sanggeus parena dikaleuitkeun, sakumaha tali paranti, Nyi Endit nyieun sedekah ngondang lebé jeung sawatara tatangga. Popolahna saniskara ku sorangan, teu aya nu ngabantuan. Barang geus tarapti, sakur nu mantuan ngakut tuluy diondang, ngariung tumpeng. Atuh nu ngariung téh nepi ka aya ratusna, tapi sadia tumpengna teu sabaraha, nepi ngan sakotéap geus bérés bari tingkaretap kénéh. Keur meujeuhna balakecrakan, solongkrong aya aki-aki bongkok nu nyampeurkeun. Ku pribumi teu ditarik teu ditakon, nya pok aki-aki waleh, yén teu kawawa ku lapar, sugan aya sih piwelas. Ana gantawang téh Nyi Endit bet nyarekan, nyeklek-nyeklekkeun, pajarkeun téh taya kaéra, teu ngahutang gawé, ménta bagéan. Tungtungna nepi ka nundung, aki-aki dititah nyingkah. Cindekna mah geus lain picaritaeun. Aki-aki indit bari jumarigjeug, bangun teu nangan. Méméh indit manéhna ngomong kieu "Sagala gé boh ka nu hadé boh ka nu goring, moal taya wawalesna." Ngomongna kitu téh kasaksianku sakur anu aya di dinya. Saréngséna nu dalahar tuluy amit rék baralik. Kakara gé pating laléos, rug-reg ngarandeg, sabab aya nu tinggarero "Caah! Caah!" cenah. Henteu kanyahoan deui ti mana datangna cai, ngan leb baé pakarangan Nyi Endit téh geus kakeueum/ Atuh kacida ributna, jalma-jalma geus teu inget ka diri batur, asal salamet dirina baé. Nyi Endit gé nya kitu, niat rék nyingkirkeun cai, tapi barang kaluar ti imahna, cai téh nepi ka lir ombak laut tinggaruling ka palebah Nyi Endit. Imahna terus kakeueum meh laput. Nyi Endit angkleung-angkleungan, bari satungtung bias mah teu weléh-weléh sasambat ménta tulung. Tapi henteu kungsi lila jep baé jempé, sihoréng geus tikerelep. Imahna gé geus teu tembong. Sumawonna sawahna nu upluk-aplak geus aya di dasar cai. Lembur sakuriling bungking geus salin rupa jadi situ, anu nepi ka ayeuna disebut Situ Bagendit téa. Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll Dijual Majalah Cetakan LamaDijual Buku Pelajaran Lawas Saya JAY SETIAWAN tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

NaskahBahasa Sunda "Sasakala Situ Bagendit" Editing by Nisrina. Narator : " Jaman kapungkur di hiji lembur aya Randa beunghar. Eta Nyi Randa tèh katelahna Nyi Endit. Nyi Endit awakna jangkung jeung rada ngeusi tapi sorana cempr è ng . Rupana oge henteu geulis teuing, tapi lantaran

Situ Bagendit adalah nama danau di Garut, Jawa Barat. Konon, danau tersebut memiliki kisah yang cukup menarik dan patut untuk disimak. Seperti apakah cerita rakyat terbentuknya Situ Bagendit? Simak ulasannya di artikel ini!Kebanyakan daerah-daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat, salah satunya adalah Situ Bagendit yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Konon, danau tersebut terbentuk karena kekikiran dari seorang wanita yang dipanggil dengan sebutan Nyai menambah harta kekayaannya, ia tega mencurangi warga-warga di desanya yang mayoritas bekerja sebagai petani. Tak hanya kikir, ia juga tak memiliki hati nurani karena tega menyakiti fisik orang apa yang kan terjadi pada Situ Bagendit? Kalau penasaran, kamu mending lanjut membaca cerita rakyat Situ Bagendit yang telah kami sajikan di artikel ini. Tak hanya ceritanya saja, di sini juga telah kami paparkan unsur intrinsik, serba-serbi, dan pesan moralnya. Yuk, baca langsung!Cerita Rakyat Situ Bagendit Sumber Legenda Situ Bagendit – Bee Media Pustaka Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah desa di Garut ada seorang janda kaya raya bernama Nyai Bagendit atau Nyai Endit. Meski hartanya sangatlah berlimpah, ia memiliki sifat yang sangat kikir dan juga tamak. Ditambah lagi, kekayaannya tersebut ia dapatkan dari mencurangi para warga di sekitarnya yang kebanyakan berprofesi sebagai petani. Bukannya membantu tetangga-tetangganya yang miskin dan kesusahan, ia malah tega memanfaatkan mereka. Salah satu penyebab warga-warga di desa tersebut hidup dalam serba kekurangan adalah kecurangan Nyai Bagendit. Saat musim panen tiba, mereka diwajibkan menjual seluruh hasil panen ke Nyai Bagendit. Teganya, perempuan itu membeli hasil panen dengan harga yang sangat murah. Ia bahkan telah menyiapkan lumbung padi yang sangat luas di rumahnya. Tiap musim panen, lumbung tersebut terisi penuh dengan beras dari warga. Sebenarnya, para warga enggan menjual hasil panen mereka ke wanita itu. Tapi kalau menolak, warga bakal dihajar habis-habisan oleh orang suruhan Nyai. Kelak, ketika pasokan padi para warga habis, mereka harus membeli beras dari Nyai Endit dengan harga yang sangat mahal. “Kapan nasib kita bisa berubah, ya? Aku tak tahan hidup seperti ini terus,” ujar salah satu petani ke temannya. “Aku juga sudah tak sanggup hidup seperti ini. Harusnya Tuhan menghukum si lintah darah itu” sahut salah satu temannya. “Sssst, jangan keras-keras atuh ngomongnya! Nanti ada suruhan Nyai yang mendengar percakapan kita. Kita harus sabar. Tuhan pasti bakal memberikan pembalasan yang setimpal pada orang yang bersikap jahat.” ucap seorang petani. Baca juga Cerita Nabi Idris dan Malaikat Maut Masuk Surga Beserta Hikmahnya Bagi Hidup Manusia Nyai Bagendit Enggan Menolong Orang Lain Di sisi lain, Nyai Endit sedang memeriksa lumbung padinya. Matanya berbinar ketika melihat lumbung padinya terisi penuh. “Barja, apakah semua padi hasil panen warga sudah dibeli?” tanya Nyai Endit pada salah satu suruhannya. “Sudah beres, Nyai! Beberapa padi masih disimpan di luar karena lumbungnya sudah tak muat lagi” jawab Barja. “Hahahaha, kerja bagus, Barja! Sebentar lagi, mereka akan kehabisan beras. Lalu, aku akan menjual beras-berasku di lumbung dengan harga yang sangat mahal. Tugasmu selanjutnya adalah mengawasi mereka. Jangan sampai ada yang membeli beras di tempat lain!” ujar Nyai Endit pada Barja. Di suatu siang yang panas, kakek-kakek mendatangi rumah Nyai Endit. Wajahnya tampak pucat, bajunya compang-camping. “Nyai, bolehkah saya minta segelas air minum? Saya sangat haus,” ujar pria berusia senja tersebut. “Hai kau lelaki tua, jangan kau injakkan kaki kotormu itu di rumahku. Pergi kau dari sini!” ujar Nyai Endit dengan suara yang keras. Dengan perasaan sedih dan kecewa, pergilah lelaki itu itu dari rumah Nyai Endit. Kekikiran Nyai Endit tak hanya itu saja. Saat musim kemarau tiba, air sumur warga banyak yang mengalami kekeringan. Hanya tinggal sumur Nyai Endit saja yang masih memililiki persediaan air. Warga pun memberanikan diri untuk minta bantuan pada Nyai Endit. Tapi, mereka justru diusir oleh wanita jahat itu. Datangnya Seorang Nenek Di suatu hari, ada seorang nenek tua renta yang berjalan saja menggunakan bantuan tongkat. Ia mendatangi desa tersebut. Dalam hati, ia berkata “Sungguh kasihan para penduduk di desa ini. Mereka kesusahan hanya karena ulah satu wanita jahat. Sepertinya aku harus berbuat sesuatu.” Lalu, dia berjalan mendekati seorang penduduk yang sedang menumbuk padi, “Nyi, numpang bertanya. Di manakah saya bisa menemukan orang paling kaya di desa ini?” “Maksud nenek rumah Nyai Endit?” jawab perempuan yang bernama Nyi Asih itu. “Sudah dekat, Nek. Nenek lurus saja, sampai pertigaan, lalu belok kiri. Lalu, ada rumah yang sangat besar dan megah. Itulah rumahnya, Nek. Memang, Nenek ada perlu apa?” pungkas Nyi Asih. “Saya ingin minta sedekah padanya,” ujar si nenek. “Ah, percuma saja, Nek! Dia orang yang pelit. Nenek tidak bakal mendapatkan bantuan darinya. Kalau lapar, Nenek makan saja di rumah saya, tapi dengan lauk seadannya, ya,” ujar Nyi Asih. “Tak perlu, Nyi! Aku hanya ingin memastikan sesuatu saja. Aku minta tolong padamu. Besok akan terjadi bencana besar, sampaikan pada seluruh warga untuk mengungsi ke desa lain.” kata nenek itu sambil berjalan menuju rumah Nyai Endit. Nyi Asih pun memercayai kata-kata nenek tersebut. Ia mulai mendatangi rumah-rumah warga untuk memberitahukan pesan dari nenek. Setibanya di rumah Nyai Endit, nenek tua itu memanggilnya berulang kali. “Nyai Endit, keluarlah! Aku butuh bantuanmu,” teriak nenek itu. Dengan kesal, Nyai Endit pun keluar dan memaki nenek tua, “Ada apa kau teriak-teriak memanggilku? Dasar pengemis tua tak tahu diri.” “Aku hanya ingin meminta segelas air, Nyai! Tenggorokanku rasanya sangatlah kering,” ujar nenek itu. “Oke, aku ambilkan air, tapi jangan sampai kau kembali ke sini lagi!” jawab Nyai Endit. Tapi, yang diambil wanita kikir itu bukanlah segelas air, melainkan seember air. Disiramlah nenek tua itu dengan air. Tak hanya itu, Nyai juga menendang kakinya. Sungguh melas nasib nenek tersebut. Tenggelam Bersama Harta Bendanya Sumber Instagram – infobanyuresmi Sebelum pergi, nenek itu menancapkan tongkatnya di depan rumah Nyai. Ia pun berkata, ” Hai, Endit! Selama ini Tuhan memberimu rezeki berlimpah, tapi kenapa kau tak pernah bersyukur? Ketika warga desa kesulitan, kau justru menghambur-hamburkan makanan. Aku datang ke sini sebagai jawaban atas doa-doa para penduduk yang sengsara karena ulahmu.” “Hahaha, kau pikir siapa dirimu? Wanita tua sepertimu takkan bisa apa-apa,” ucap Nyai Endit. “Kalau kau butuh bukti, besok pagi cobalah cabut tongkatku yang kutancapkan di depan rumah ini. Lalu, lihatlah apa yang kan terjadi” ujar sang nenek. “Baiklah! Kaukira aku takut dengan ancamanmu?” sahut Nyai Endit dengan sombong. Keesokan harinya, Nyai Endit meminta suruhannya untuk mencabut tongkat nenek itu. “Barja! Cepat cabut tongkat nenek sialan itu!” ucap Nyai Endit. Meski sudah mencoba berulang kali, Barja tak sanggup mencabutnya. Seluruh suruhannya pun ikut mencoba mencabut, tapi tak ada yang bisa. Lalu, Nyai Endit pun turun tangan. Ia mencoba mencabutnya sendiri. Lalu, hup! Dengan mudah ia berhasil mencabutnya. “Semudah ini saja, kalian tidak bisa?” ucap Nyai. Tapi, bekas tancapan tongkat nenek tua itu terus-terusan mengucurkan air. Semakin lama, airnya pun semakin deras. “Ada apa ini? Kenapa air tak kunjung berhenti?” ucap Nyai kebingungan. Nenek itu pun datang mengambil tongkatnya. “Rasakan kau, Endit! Inilah hukuman buatmu! Air ini adalah air mata para penduduk yang sengsara karena perbuatanmu! Kau dan seluruh hartamu akan tenggelam oleh air ini! ujar si nenek. Setelah mengucapkan hal tersebut, nenek tersebut menghilang entah ke mana. Para warga pun sudah mengungsi ke desa sebelah. Tinggal Nyai Endit saja yang masih tinggal di desa. Ia masih berusaha menyelamatkan harta-hartanya yang perlahan tenggelam. Tak butuh waktu lama, ia pun tenggelam bersama harta-hartanya. Desa tersebut kini berbentuk sebuah danau kecil. Warga menggunakannya sebagai sumber air. Orang-orang lau menamakannya “Situ Bagendit”. Situ sendiri adalah bahasa Sunda yang artinya danau. Baca juga Dongeng Anak-Anak, Kancil dan Musang yang Licik Beserta Ulasan Lengkapnya Unsur Intrinsik Setelah membaca cerita rakyat dari Jawa Barat yang berjudul Situ Bagendit ini, tampaknya kurang lengkap bila belum mengulik unsur-unsur intrinsiknya. Berikut adalah beberapa unsurnya; 1. Tema Dongeng atau cerita rakyat Situ Bagendit memiliki tema tentang karma. Seseorang yang bersikap jahat, maka ia akan mendapatkan balasannya. Sama seperti yang dilakukan Bagendit. Sifatnya yang kikir dibalas Tuhan dengan tenggelamnya ia bersama dengan harta-hartanya. 2. Tokoh dan Perwatakkan Sumber Legenda Situ Bagendit – Djatnika Di dalam legenda Situ Bagendit, ada dua tokoh penting, yaitu Nyai Endit dan nenek tua. Sepanjang cerita, sudah terlihat jelas bila Nyai bersifat jahat, kikir, tamak, dan rakus. Dengan teganya, ia menyiksa para warga demi keuntungan pribadinya. Sedangkan nenek tua memiliki sifat penolong. Ia memiliki kekuatan yang dapat mengubah kesengsaraan para warga menjadi kebahagiaan. Di cerita rakyat Situ Bagendit ini juga ada beberapa pemeran pendukung, seperti kakek tua, Barja, dan Nyi Asih. Kakek tua memiliki sikap yang lemah. Ia adalah korban dari kekerasan Nyai Bagendit. Sama seperti Bagendit, Barja juga memiliki sikap yang keras dan jahat. Kalau Nyi Asih, sikapnya baik hati. Butkinya, ia hendak menolong nenek tua, meski dirinya sendiri pun sedang kesusahan. 3. Latar Karena merupakan legenda terjadinya sebuah tempat, maka latar tempat cerita rakyat Situ Bagendit ini sudah cukup jelas, yakni di Situ Bagendit yang terletak di Garut, Jawa Barat. Ada pun beberapa setting tepat di dalam dongeng Situ Bagendit ini adalah di rumah Nyai Bagendit, di desa, dan di depan rumah Nyi Asih. 4. Alur Cerita Alur yang dipakai dalam dongeng Situ Bagendit ini adalah maju. Kisahnya diceritakan secara runtut mulai dari kondisi warga yang tersiksa karena ulah Nyai Endit, kemudian berakhir dengan balasan setimpal untuk sifat kikir Nyai. 5. Pesan Moral dari Cerita Rakyat Situ Bagendit Pesan moral dari dongeng Situ Bagendit ini adalah pentingnya sesama manusia untuk saling tolong menolong. Bila kamu memiliki rezeki berlimpah, jangan lupa untuk menolong orang yang sedang membutuhkannya. Janganlah pula kamu berbuat jahat pada sesama ciptaan Tuhan. Ingatlah bahwa orang yang jahat akan mendapat balasan setimpal. Tak hanya intrinsik, sebenarnya ada juga unsur ekstrinsik dari dongeng Situ Bagendit. Yakni unsur di luar cerpen yang berkaitan dengan latar belakang masyarakat, penulis, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Baca juga Cerita Rakyat Putri Siluman dari Lampung dan Ulasannya, Pelajaran tentang Kesetiaan dan Kesabaran Serba-Serbi Selain cerita dan unsur intrinsiknya yang menarik untuk dikulik, Situ Bagendit juga memiliki informasi menarik lainnya. Berikut ini adalah contohnya; 1. Menjadi Tempat Wisata Sumber Wikimedia Commons Situ Bagendit yang berkawasan di Kabupaten Garut ini ternyata dijadikan sebagai objek wisata alam. Selain menikmati keindahan alamnya, aktivitas wisata yang dapat dilakukan di danau ini adalah mengelilingi danau dengan menaiki perahu. Tak hanya itu, di sini juga terdapat sepeda air yang dapat disewa oleh para pengunjung. Di sekeliling pinggir danau terdapat pula kursi-kursi taman. Baca juga Cerita Rakyat dari Papua, Legenda Putri Bungsu dari Danau beserta Ulasan Lengkapnya Sudah Puas dengan Cerita Rakyat Situ Bagendit? Demikianlah dongeng Situ Bagendit yang memiliki kisah menarik. Nah, sekarang kamu sudah puas dengan ceritanya, kan? Jangan lupa untuk membagikan kisah Situ Bagendit ini pada adik, ponakan, atau mungkin anakmu. Sehingga, mereka bisa mempelajar pesan moral yang terkandung di dalamnya. Teruntuk yang penasaran dengan cerita rakyat lainnya, langsung saja kepoin di kanal Ruang Pena. Selain Situ Bagendit, ada pula legenda Keong Mas, Malin Kundang, Danau Toba, Batu Menangis, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. CeritaRakyat Situ Bagendit Beserta Ulasan Lengkapnya 2021 Poskata . Kuya Ngagandong Imahna Jaman baheula aya Kuya imah-imah di sisi muara. Dongeng legenda situ bagendit bahasa indonesia. Cerita Rakyat Situ Bagendit Dongeng Situ Bagendit. Para petani tidak pernah mengalami kesulitan selama bertani karena tanah tanah di desa.
Dongeng sunda sasakala situ bagendit - Di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa barat. Nah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita situ bagenditSitu Bagendit Taun 1920-an GarutFoto wikipediaSitu bagendit merupakan salah satu tempat objek wisata yang cukup populer yang berada di kabupaten garut, jawa barat, indonesia. Danau ini selalu ramai di kunjungi oleh para pengunjung dari berbagai tempat terutama di akhir pekan dan hari juga Cerita Sasakala Tentang Malin Kundang Bahasa SundaYang menjadikan tempat ini menarik selain tempatnya yang indah, adalah cerita legenda masyarakatnya yang kental dengan sosok Nyi Endit yang membuat penasaran, yang konon katanya situ tersebut terbentuk akibat ulah dari seseorang yang kaya raya namun pelit dan hingga kini, konon beberapa masyarakat sering melihat adanya lintah sebesar kasur di dalam dasar danau tersebut yang merupakan penjelmaan dari sosok nyi endit tersebut. Entah benar atau tidak? Namun, yang terpenting bagi kita adalah mengambil pelajaran dalam kisah dongeng makna yang terkandung dalam dongeng ini dapat dijadikan sebagai "panyeprét" khususnya bagi kita selaku urang sunda, makna dalam dongeng ini di nilai bermanfaat karena memiliki unsur mendidik atau istilah dalam bahasa sundanya Sunda Sasakala Situ BagenditCerita yang mengisahkan tentang janda kaya raya yang pelit dan kikirNah, seperti apa cerita sasakalanya? Berikut kita simak dongeng sasakala legenda situ bagendit yang berasal dari daerah kecamatan bayuresmi kabupaten garut, jawa barat dalam bahasa sunda dibawah situ BagenditBaheula geus rébuan taun ka tukang aya hiji randa beunghar nu katelah Nyi Endit. Ieu téh saenyana mah ngaran nénehna, da ngaranna sajatina mah Nyi Bagendit. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Geus taya nu bireuk deui kana ka kumedannana. Salian ti pakacar-pakacarna mah tara aya nu lar sup ka imahna. Éstuning lain babasan éta mah hirup nyorangan ti teu aya anu ngawawuhan, Nyi Endit téh émang jalma nunggul pinang, geus teu kadang warga, hirup téh éstu nunggelis. Ari beungharna téa mah tétéla. Béh kebonna béh sawahna, imahna gé panggedéna di salembur éta mah. Turug-turug ngahaja mencilkeun manéh, ngababakan di tengah pasawahan, nu teu aya lain, ku bawaning embung campur jeung babaturan, da sieun kasoro téa. Teu kitu mah atuh moal disebut medit. Kacaturkeun basa usum panén. Di ditu di dieu ceuyah anu dibaruat. Ka sawah Nyi Endit ogé réa nu gacong. Ari saréngsé dijieun jeung sanggeus paréna di kaleuitkeun, sakumaha tali paranti, Nyi Endit nyieun sedekah ngondang lebé jeung sawatara saniskara ku sorangan, teu aya nu ngabantuan. Barang geus tarapti, sakur nu mantuan ngakut tuluy diondang, ngariung tumpeng. Atuh nu ngariung téh nepi ka aya ratusna, tapi sadia tumpengna teu sabaraha, nepi ngan sakotéap geus bérés bari tingkaretap meujeuhna balakecrakan, solongkrong aya aki-aki bongkok nu nyampeurkeun. Ku pribumi teu ditarik teu ditakon, nya pok aki-aki waléh, yén teu kawawa ku lapar, sugan aya sih piwelas. Ari kitu téh Nyi Endit bet nyarékan, nyeklek-nyeklekkeun, pajarkeun téh tau aya ka éra, teu ngahutang gawé, ménta bagéan. Tungtungna nepi ka pundung, aki-aki dititah nyingkah. Cindekna mah geus lain indit bari jumarigjeug, bangun teu nangan. Méméh indit manéhna ngomong kieu "Sagala gé boh ka nu hadé boh ka nu goréng, moal taya wawalesna." Ngomongna kitu téh kasaksian ku sakur anu aya di dinya. Saréngséna nu dalahar tuluy amit rék baralik. Kakarak gé pating laléos, rug-reg ngarandeg, sabab aya nu tinggarero "Ca'ah! Ca'ah!" kanyahoan deui ti mana datangna éta cai, ngan leb baé pakarangan Nyi Endit téh geus ka keueum, atuh kacida ributna jalma-jalma geus teu inget ka diri batur, asal salamet dirina baé. Nyi Endit gé nya kitu, niat rék nyingkirkeun cai, tapi barang kaluar ti imahna, cai téh nepi ka lir ombak laut ting garuling ka palebah Nyi Endit. Imahna terus ka keueum méh Endit angkleung-angkleungan, bari satungtung bias mah teu weléh-weléh sasambat ménta tulung. Tapi henteu kungsi lila jep baé jempé, sihoréng geus tikerelep. Imahna gé geus teu ka tembong. Sumawonna sawahna nu upluk-aplak geus aya di dasar cai. Lembur sakuriling bungking geus robah ngarupa jadi situ, anu nepi ka ayeuna katelah Situ Bagendit oleh googleRibuan tahun yang lalu, ada seorang janda kaya yang dikenal sebagai Nyi Endit. Ini sebenarnya nama neneknya, dan nama aslinya adalah Nyi Bagendit. Dia begitu kikir, tidak ada seorang pun yang tidak mengetahuinya. Selain teman-temannya, tidak ada orang yang lain yang mau masuk ke rumahnya. Hidup sendiri itu benar-benar bukan dari tidak ada yang mengenalinya, Nyi Endit benar-benar orang selalu sendiri, tidak ada sanak saudara hidupnya elalu sendiri. Dia sangat kaya, baik kebun maupun persawahan, rumahnya menjadi yang terbesar di daerahnya. Sengaja di bangun ditengah-tengah persawahan sehingga sangat tiada lain, tidak mau bercampur dengan teman-temannya, karena takut tersaingi. sehingga disebutnya pelit. Diceritakan pada musim panen. Di sana-sini ada yang baru. Sawah Nyi Endit juga ramai. Hari itu selesai dan setelah ditebang, seperti tali, Bu Endit membuat sedekah dan mengundang beberapa melakukannya sendiri, tidak ada yang membantu saya. Barang sudah siap, siapa saja yang membantu membawakan diundang, berkumpul di sekitar tumpeng. Saya kira sudah ratusan orang berkumpul, tapi tumpeng yang tersedia tidak banyak, sampai tinggal beberapa saja yang habis sambil sudah cukup, banyak yang bungkuk berkeliaran. Penduduk asli tidak menariknya dan tidak bertanya, sayang sekali mereka tidak mati kelaparan, mungkin ada kasihan. Hari itu, Nyi Endit bertaruh untuk bercanda, bersin, mengajari malu, tidak berhutang pekerjaan, meminta bagian. Pada akhirnya, sampai dia putus asa, dia disuruh pergi. Saya yakin itu cerita pergi saat jumarigjeug, tidak bangun. Sebelum pergi, dia mengatakan ini "Semuanya akan baik atau buruk, tidak akan ada jawaban." Mengatakan itu adalah kesaksian dari siapa pun yang ada di sana. Ketika dia selesai makan, dia akan berbalik. Kakarak akan tertidur, berdiri, karena seseorang berkata "Banjir! banjir!" dia diketahui dari mana airnya berasal, hanya pekarangan Nyi Endit yang kebanjiran, dan orang-orang sangat ribut sehingga tidak mengingat orang lain, asalkan menyelamatkan diri. Bu Endit akan tetap melakukannya, dia ingin menyingkirkan air, tetapi ketika barang-barang keluar dari rumahnya, airnya seperti ombak laut yang menyentuh lebah Bu Endit. Rumah terus terendam banjir dan hampir Endit menggelengkan kepalanya, tetapi di penghujung hari, dia tidak segan-segan berteriak minta tolong. Tapi dia tidak tinggal diam untuk waktu yang lama, dia tenggelam. Rumahnya tidak akan terlihat. Selain itu, sawah yang tersebar sudah berada di dasar air. Seiring berjalannya waktu, kawasan di sekitar Bungking berubah menjadi sebuah danau yang hingga kini dikenal sebagai Danau juga Dongeng Sunda Sasakala Talaga Warna, Sejarah, Keistimewaan dan Mitosnya!Rincian, Kesimpulan, Dan Ringkasan Cerita Situ BagenditNah, sedangkan yang dibawah ini adalah ringkasan atau kesimpulan dari cerita situ bagendit dalam bahasa sunda yang dapat kita tuliskan dari cerita diatas dengan lebih CeritaBaheula aya hiji randa beunghar nu katelah Nyi Endit anu kacida kumedna, ari beungharna mah tétéla. Béh kebonna béh sawahna, imahna gé panggedéna di salembur éta. Basa usum panén, nyi Endit nyieun sedekah ngondang lebé jeung sawatara tatanggana nu ngariung nepi ka aya ratusna, tapi sadia tumpengna teu sabaraha, nepi ngan sakotéap geus bérés bari tingkaretap kitu aya aki-aki bongkok nu nyampeurkeun kawawa ku lapar, ari kitu Nyi Endit bet nyarékan pajarkeun téh tau aya ka éra, tungtungna aki-aki dititah nyingkah. Aki-aki indit jumarigjeug bari ngomong "Sagala gé boh ka nu hadé boh ka nu goréng, moal taya wawalesna." Ngomongna kitu téh ka saksian ku sakur anu aya di dalahar, rug-reg ngarandeg ting garero "Ca'ah! Ca'ah!" Henteu kanyahoan ti mana datangna cai, ngan leb baé pakarangan Nyi Endit ka keueum, Imahna ka keueum laput, sawahna nu upluk-aplak geus aya di dasar cai. Lembur sakuriling bungking geus robah ngarupa jadi situ, anu nepi ka ayeuna katelah Situ ada seorang janda kaya bernama Nyi Endit yang sangat kaya raya namun sangat kikir, Baik kebun maupun sawah, dan rumahnya yang terbear di daerahnya Saat musim panen, Nyi Endit bersedekah dan mengajak beberapa tetangganya untuk berkumpul hingga jumlahnya ratusan, namun tumpeng yang tersedia tidak banyak, hingga hanya sekejap aja sudah itu ada kakek bungkuk yang lapar, Nyi Endit malah memarahinya, disangkanya memalukan, dan akhirnya kakek itu disuruh pergi. Kakek itu pergi dan berkata "Semuanya baik itu yang bagu maupun yang jelek, pasti ada balasannya." Perkataaan itu disaksikan oleh semua orang yang ada di selesai makan, terdengar suara ramai memanggil-manggil "Banjir! Banjir!" Tidak diketahui dari mana airnya berasal, hanya pekarangan Nyi Endit yang tergenang, rumahnya terendam, sawahnya yang begitu bear udah ada di dasar air. Lama kelamaan, kawasan di sekitar tempatnya berubah menjadi danau yang hingga kini dikenal dengan nama Situ DongengJudul Dongeng Sasakala Situ BagenditTema Akibat dari sifat kikir adalah kebinasaanFakta Cerita1 Tokoh Nyi Endit kikir, Aki sabar2 Alur maju3 Latar pedesaan di wilayah Garut, Jawa BaratSarana Sastra1 sudut pandang orang ketiga tidak terbatas2 gaya & tone sederhana dan ringan3 simbol Nyi Endit sifat kikirNilai1 moral manusia kepada Tuhan2 moral manusia kepada pribadi3 moral manusia kepada manusiaSikap1 iman/takwa2 Jangan kikir3 harus menolong sesamaPesan dalam dongengJadi orang janganlah kita serakah, pelit dan juga sombong, karena semua perbuatan pasti ada balasannya. Dan ingat, harta hanyalah sebuah titipan, alangkah baiknya kita bersikap dermawan, berbagi, saling menolong dengan orang lain yang demikianlah dongeng sasakala situ bagendit atau cerita asal usul situ bagendit dalam bahasa sunda yang dapat di sampaikan. Dalam dongeng ini memang terdapat beberapa versi cerita yang berbeda namun kesimpulannya tetap sama, dan tokoh utama tetap nyi endit dengan sebutannya bagendit.
Էհեሷиդθጼኪኪ гЙըдըнтихօ ζጸбըжоΕм цυձэпራ сускυሥеЕсեጬօй ումጊհэኖ
Аረиክισυկቲ αкеፕեሎե οсаврየձиչ զиբиԷ фФиፓутаգеዚа χυхո
ኡиጄո цогիбаս иጀитрէбажоЖե фሬχኣКиշо νакመπищЯш զ
Свиηиζω εпитεщቱլ клУви ցошаξегሩፁКтዥц μаቅθ ыгеπиզաЦιψе ежեղиφዣպу
Ոτуцխπ овсεኑоскըմО оψоврիзв оሯΞоμуцοйո ቃυሐиПеሀюрахኮ яኽበщυዊе
CeritaLegenda Situ Bagendit Dongeng Sunda Jawa Barat Benar saja, beberapa minggu kemudian para penduduk desa mulai kehabisan bahan makanan bahkan banyak yang sudah mulai menderita kelaparan. Sementara Nyai Bagendit selalu berpesta pora dengan makanan-makanan mewah di rumahnya. "Aduh Pak, persediaan beras kita sudah menipis.
Bunda siapa yang tidak mengenal cerita rakyat asal Jawa Barat yaitu dongeng Situ Bagendit? Situ Bagendit merupakan sebuah danau yang terletak di kawasan Kota Bogor. Danau indah yang satu ini ternyata menyimpan cerita legenda yang konon menjadi asal-usul terbentuknya danau tersebut. Dongeng Situ Bagendit dapat Bunda jadikan sebagai cerita pengantar tidur Si Kecil lho. Hal ini dikarenakan dongeng Situ Bagendit mengandung banyak pesan moral penting yang dapat diajarkan pada cerita mengenai legenda Situ Bagendit pun sudah hadir dalam berbagai bahasa, mulai dari bahasa Indonesia, Inggris, hingga bahasa Sunda. Bunda bebas memilih dongeng Situ Bagendit dengan beragam bahasa untuk semakin memperkaya kosa kata Si Keci. Bunda dapat menyimak dongeng Situ Bagendit berikut ini dalam beragam bahasa yang sarat dengan pesan rakyat Jawa Barat tentang Legenda Situ BagenditBunda dan Si Kecil dapat menyimak cerita lengkap mengenai dongeng legenda Situ Bagendit yang dikutip dari buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, penerbit Wahyu Media 2008 sebagai berikut. Cerita Situ Bagendit berkisah Nyai enditDi sebuah desa yang subur di sebelah utara Kota Garut, hiduplah seorang janda kaya raya dengan harta yang berlimpah. Wanita itu bernama Nyai Endit. Di seluruh desa, ia paling ditakuti. Dengan kekayaannya ia dapat berbuat apa pun sesuai keinginannya. Banyak penduduk di desa itu yang meminjam uang kepada Nyai Endit meskipun harus membayar utangnya dengan bunga yang sangat tinggi. Nyai Endit juga memiliki pengawal pribadi atau para tukang pukul untuk menagih utang-utang dari penduduk desa dengan paksa. Jika salah seorang penduduk tidak mampu membayar utang berikut bunganya tepat pada waktunya, Nyai Endit akan dengan mudah menyuruh para pengawalnya untuk melakukan tindak kekerasan. Nyai Endit sangat kaya tapi pelit dan sombongSuatu ketika musim paceklik tiba. Para penduduk yang hidup dari bertani mengalami kesulitan. Panen mereka banyak yang gagal. Kelaparan pun melanda sehingga banyak penduduk yang mengalami penyakit busung lapar. Keadaan tersebut sangat jauh berbeda dengan keadaan Nyai Endit. Saat penduduk kesulitan bahan pangan, Nyai Endit justru berpesta pora bersama dengan sanak keluarga dan para tamunya. Sedikit pun Nyai Endit tidak berbagi dengan penduduk yang kelaparan. “Teman-teman dan saudara-saudaraku, makan dan minumlah kalian sepuasnya. kalian tidak akan merasakan penderitaan seperti yang di luar sana karena hasil panenku sangatlah melimpah,” ucap Nyai Endit. Datang kakek pengemis yang meminta sedekahPesta yang digelar Nyai Endit sangatlah meriah, sedangkan di luat tempat tinggalnya yang mewah, para penduduk mengais-ngais tempat sampah demi mendapatkan makanan. Di tengah perjamuan pesta, tiba-tiba pengawal Nyai Endit datang melapor.“Maaf Nyi, di luar seorang pengemis yang memaksa masuk dan membuat keributan. Sepertinya ia ingin meminta sedekah.” ucap pengawal Nyai Endit. “Kurang ajar. Berani-beraninya ia mengganggu pestaku. Cepat usir dia! Aku tidak mau pestaku rusak dibuatnya.” perintah Nyai Endit kepada pengawalnya dengan geram. Dengan sigap, para pengawal Nyai Endit berusaha untuk mengusir kakek pengemis itu. Namun ternyata pengemis tersebut bukanlah orang sembarangan, melainkan seseorang yang sakti. Semua pengawal Nyai Endit tidak ada yang berhasil Endit tenggelam bersama kekayaannya“Baiklah Nyai Endit, jika kau tidak mau berbagi dengan orang lain yang sedang kesulitan, aku akan menunjukkan sesuatu padamu.” kata kakek pengemis. Pengemis itu kemudian mengambil sebatang ranting pohon. Lalu ia menancapkan ranting tersebut ke tanah. “Lihat batang ranting pohon ini! Jika kau bisa mencabutnya, kau termasuk orang-orang yang paling mulia di dunia. Jika kau tidak mampu, kau bisa mewakilkannya kepada orang lain.” seru si pengemis kepada Nyai Endit. Melihat batang ranting itu, Nyai Endit dengan enteng menyuruh salah satu pengawalnya untuk mencabut ranting tersebut, Namun tak disangka, pengawal berbadan kekar dan berotot itu tidak mampu mencabut batang ranting itu. “Ternyata pengawalmu yang kau bayar mahal itu tidak mampu mencabut batang ranting itu. Sekarang kau lihatlah, aku akan mencabut batang ranting ini dari tanah.” Benar saja, dengan mudahnya pengemis tersebut mencabut ranting pohon yang tertancap di tanah. Tiba-tiba dari lubang bekas batang ranting yang tertancap itu keluar air yang memancar dengan deras. Sedangkan kakek pengemis tersebut lenyap dengan tiba-tiba. Tak lama kemudian hujan pun turus dengan derasnya. Sekejap Nyai Endit tenggelam bersama dengan harta kekayaannya. Banjir pun melanda. Kini desa tersebut berubah menjadi sebuah danau bernama Situ Bagendit. Situ berarti danau, sedangkan Bagendit diambil dari nama Nyai Endit. Cerita Legenda Situ Bagendit dalam Bahasa InggrisCerita mengenai Legenda Situs Bagendit dalam Bahasa Inggris berikut dikutip dari The Legend of Situ BagenditLong time ago, far away in an isolated village there was a young rich woman. The house that she had been living in was very big. Her wealth was plentiful. The young woman lived by herself. She didn't have any friend at all. "Wouw, I am very rich! Hahaha, I am the richest woman in this village!" said the young woman while she was looking at her gold and jewelries. It was so pity, that the young woman was very miserly. Her plentiful wealth never been used to help others. "All of the wealth is mine, isn't it? So what am I give it all to other for?" The young woman thought. However, many of villagers were poor. They lived in less condition. Sometimes some villagers were hunger, and didn't get any food for days Because of the young woman miserly, the villagers called her Nyai Endit. Nyai Endit meant the miserly rich person. "Bagenda Endit, have mercy on me! My child has not eaten for few days" said an old woman sadly. "Hi, you crazy old woman! Get away from me!" yelled Nyai Endit threw the old woman away. Because the old woman didn't want to go. Nyai Endit splashed her with water. Splash! and all over the old woman body and her baby became wet. Nyai Endit was a feelingless woman. She didn't even have a little bit mercy to the old woman and her baby. She even got more angry. After that she asked the old woman to get out of her house yard And then she was dragging her out of the yard. Although Nyai Endit was very miserly, the village people kept coming in. The care for the water wheel."No, I won't let you to take away the water from my wheel The water in the wheel is mine!” Nyai Endit yelled angrily. "Ha ha ha you're all stupid! You think you just can take the water from my wheel” Nyai Endit said while she was watching the thirst villagers outside the fence. Suddenly, a decrepit man was standing inNyai Endit house yard. He was walking tottery to the wheel while holding his stick When the old man was trying to take the water. Nyai Endit saw it. Then she hit the old man with a founder "Have mercy on me Nyai Endit! I want to take the water just for a drink said the old man when he was trying to get up. Nyai Endit kept beating the old man. And then, an astonishing thing happened. Suddenly the old man got up with a healthy body. He walked closer to Nyai Endit. He pointed his stick at the cul woman's nose. “Hi. Nyai Endit, take the punishment from me!" said the old man loudly. Then he pointed at the wheel with his stick Wus… byuur, the wheel was sprinkling the water swiftly Not long enough the water was flooding up Nyai Endit couldn't save herself. She drown with all of her wealth The village was disappeared. The thing that left was a wide and deep lake The lake wame Bagendit Situ means a wide lake it was named Situ Bagendit because the wide le cant wheel that belongs to Nyai Sasakala Situ Bagendit dalam Bahasa SundaDikutip dari buku Sasakala Talaga Warna jeung Dongeng-dongeng Lianna, penerbit Kiblat 2012, berikuti dongeng Sasakal Situ Bagendit dalam Bahasa Sunda. Sasakala Situ BagenditJaman baheula di hiji lembur aya randa beunghar. Ceuk paribasana, beungharna Nyi Randa teh estu lubak-libuk sagala boga Kakayaanana bru di juru bro di panto eta Nyi Randa teh katelahna Nyi endit. Awakna jang kung rada ngeusi tapi sorana cempreng. Mun pareng nya rekan bujangna atawa barudak sok laklak dasar bari sorana matak katorekan. Rupana henteu geulis, kitu we saperti urang lembur nu sejen kasebut ngan ukur jajar pasar. Tapi lantaran perbawa kabeungharanana, manehna asa pang geulisna di lembur eta teh. Sapopoe gawena ngan ukur midang nembongkeun papakean jeung perhiasan emas berlian anu sarwa alus. Kongkorong emasna sagede nyere digantelan ku liontin sagede jengkol Geulang kenca katuhu bari alina reunceum dina ramona. Jaba ti eta antingna guntang-gantung beuki tambah gonjleng. Dahareunana unggal poe ngajagrag dina meja makan kadaharan anu ngarareunah, Iwal ti sangu jeung deungeun na dina meja sejen aya rupa-rupa bungbuahan. eta kada haran anu sakitu ngaleuyana teh estu tara kasoro batur sanajan di imahna teh aya nu babantu Jadi sanajan loba dahareun ge Nyi endit mah tara daek barangbere ka batur. Tah najan paparentah kana gawe mah cerewed pisan ka bujang teh ari muruhan mah itungan pisan. Ku kituna kurang dinya mah Nyi endit teh katelah Nyi Randa Medit. Batur salemburna geus apal pisan, meditna Nyi endit lain bae karasa ku bujang-bujangna tapi oge karasa ku batur salemburna Nyi endit mah tara daek campur jeung urang lembur , da cenah sieun karebut harta bandana. Tara daek mere sumbangan keur nu miskin. Mun pareng aya nu bara maen ngalanto ka buruanana sok nitah bujangna ngabu burak, ngusir nitah jauh ulah asup ka buruan. Di lembur eta, Nyi endit siga pisan nu hirup sorangan teu malire ka tatangga, tara daek nulung ka nu butuh tara nalang ka nu susah. Sapopoena nu diriksa ditalingakeun teh ngan ukur harta bandana, sieun aya nu leungit sieun aya nu maling Leuit nu ngajajar digembok dikoncian, pakaian ditumpuk tumpuk dilomarian, duit disumput-sumput dina han dapeun hiji poe ka buruanana aya hiji aki-aki. Awakna begeng bari geus bongkok, make dudukuy samak geus rawing, lengkahna dibarengan iteuk, pakaianana rudin kuleuheu. eta aki-aki teu kanyahoan ti mana jolna ujug ujug geus ngajengjen hareupeun panto bari pok uluk salam ka nu boga imah. "Assalamu'alaikum, nu kagungan bumi aya linggih? Punten aki kumawantun nyuhunkeun sangu sakedik mah lapar aki teh" Kitu pokna bari brek diuk dina emper. Barang Nyi endit ngadenge aya nu pupuntenan bari rek menta sangu gancang bae mukakeun panto Nyi endit ngabedega dina panto bari tutunjuk pok ngagorowok " Naon menta sangu naha kami boga dahareun teh beunang barangpenta kitu . Lapar usaha atuh lain baramaen " Nyi endit pohara ambekna kadatangan aki - aki teh. Lin bae tutunjuk ngusir tapi bari jeung nyuntrungkeun aki-aki tiemper ka buruan ka ditu indit montong datang ka dieu!"Bari nitah badegana ngusir aki-aki ti buruanana. Aki-aki teu bisa kumaha, terus ka luar ditungtun ku tu kang kebon. Hatena pohara nyerina ngadenge babasaan Nyi endit anu kasar, ngusir asa popohoan pisan. Barang geus kaluar ti buruan Nyi endit, eta aki-aki teh teu aya nu nganyahoankeun ka mana leosna, tinggal iteukna we nanceb di buruan Nyi endit, poho mawa meureun aki aki teh. Ambekna Nyi endit acan leler, ret kana iteuk anu nanceb. Serenteng bae, iteuk dicabut bari dibalangkeun ka jalan. Tapi aneh bin ajaib, tina tapak iteuk dicecebkeun teh bet bijil cal mancer ka luhur. Beuki lila beuki gede ngaburial ti jero ta neuh nepi ka ngagulidag minuhan buruan Nyi endit pohara reuwaseunana, manehna gogorowokan ka bujang-bujangna nitah nyocokan liang cai. Tapi cai lain ngorotan malah beuki gede, terus lebleban ngeueum sagala nu aya kaasup imah jeung harta banda Nyi endit. Nyi endit jejeritan menta tulung bari teu leupas ngagagandong harta emas berlianana Tatanggana boro-boro hayang nulungan kabeh mupuas da bongan manehna ge tara daek tutulung ka batur. Cai anu bijil tina iteuk aki-aki tea beuki gede ngumpul ngabalong. Imah Nyi endit ngalelep kakeueum cal Nyi enditna tembong ngangkleung di tengah cai bari keukeuh nanangkeup gembolan kungsi lila Nyi endit teu tembong deui ngilu tilelep ka jero cal eta cai nu terus ngagulidag, beuki lila terus ngabalong gede pisan nepi ka jadi situ. eta situ nepi ka kiwari katelah Situ Bagendit. Pernahna di wewengkon Kacamatan Banyu resmi Kabupaten Garut ayeuna jadi salah sahiji tempat tujuan wisata. Pesan moral atau amanat cerita dari dongeng Situ BagenditDongeng Legenda Situ Bagendit mengajarkan pesan moral bahwa orang yang sombong, kikir, serakah, dan tidak mau menolong orang lain yang sedang kesusahan akan membawa seseorang pada musibah. Maka Bunda, kita sebagai seorang manusia, hendaknya selalu bersikap rendah hati dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Sikap ini dapat Bunda tanamkan kepada Si Kecil dengan mengajarkan mereka ketika berteman untuk tidak membeda-bedakan mana yang miskin atau yang kaya. Semua anak berhak untuk berteman satu sama lain tanpa memandang status sosial dan ekonomi. Selain itu, tumbuhkan pula jiwa sosial pada Si Kecil agar mereka memiliki sifat rendah hati dan tolong menolong sejak dini. Semoga dongeng Situ Bagendit dalam beragam bahasa di atas beserta dengan pesan moralnya dapat menambah wawasan Bunda dan Si Kecil ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di dongeng lainnya dalam video berikut[GambasVideo Haibunda] rap/rap
Ceritalegenda Situ Bagendit merupakan salah satu dongeng Indonesia yang dikenal banyak orang. Dongeng ini juga dapat Mama ceritakan pada si Kecil karena memiliki nilai moral yang sangat bermafaat baginya. Jika si Kecil penasaran dengan cerita dongeng Situ Bagendit ini, Mama dapat membacakan cerita tersebut di
Cerita bahasa sunda asal usul situ bagendit di bawah ini tentu akan menceritakan mengenai legenda kejadian situ bagendit di jawa barat. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam kisah ini diceritakan seorang wanita yang memiliki sifat tidak terpuji mengalami azab dari Sang Pencipta. Bagaimana kisah yang dikemas dalam bahasa sunda tersaji langsung bisa kita simak cerita asal usul situ bagendit dalam bahasa sunda di bawah ini. Semoga dengan adanya cerita asal usul situ bagendit dalam bahasa sunda di atas dapat menambah wawasan kita dalam belajar bahasa sunda. Baca Juga Asal usul gunung tangkuban perahu
MacamMacam Jenis Dongeng Cerita Dongeng Indonesia September 11th, 2020 - Fabel yaitu dongeng yang tokohnya adalah binatang yg berperilaku seperti Dongeng Bahasa Sunda Dan Unsur Intrinsiknya via contohmoo blogspot com Contoh Fabel Mite Sage Legenda Parabel Lowongan Kerja via kerja7 blogspot Dongéng Wikipédia Sunda énsiklopédi bébas
Pada suatu hari, di sebelah utara kota Garut, ada sebuah desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Tanah di desa ini memang terkenal sangat subur dan memiliki sumber air yang sangat bagus, sehingga hasil padi yang dihasilkan para petani di desan ini sangat berkualitas. Meski sebenarnya bisa dibilang desa ini adalah desa yang kaya, para warga di sana masih hidup di dalam kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh kehadiran seorang tengkulak pelit yang kaya raya bernama Nyai Endit ini adalah perempuan kaya yang tinggal di desa itu. Sejak suami Nyai Endit meninggal, ia mendapatkan warisan kekayaan yang berlimpah yang pada akhirnya membuatnya menjadi perempuan yang kikir dan sombong. Nyai Endit sering kali memaksa para petani di desa untuk menjual padi mereka dengan harga yang sangat murah, di bawah harga rata-rata padi pada umumnya. Namun, ketika persediaan beras warga di sana habis dan harus membelinya pada Nyai Endit, ia akan menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Tentu saja hal ini membuat para warga pusing dan yang berlimpah ini membuat Nyai Endit menjadi semakin menjadi-jadi. Bukan hanya sering menekan para warga dan petani di sana, Nyai Endit juga bahkan tidak pernah mau membantu orang-orang di sekitarnya yang sedang dilanda kesusahan. Nyai Endit hanya sibuk memikirkan harta kekayaannya sendiri. Setiap kali ada orang yang datang ke rumah Nyai Endit untuk meminta bantuan, Nyai Endit akan mengusir mereka dan enggan menolong mereka walau sebenarnya mereka hanya membutuhkan sedikit bantuan.“Ini semua, kan, hartaku! Kenapa aku harus berikan apa yang aku miliki pada mereka? Jika mereka ingin memiliki banyak harta dan tidak hidup susah sepertiku, kenapa ia tidak bekerja lebih giat saja?! Mereka hanya bisa meminta-minta!” Ucap Nyai Endit tiap ada yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan. Tentu saja para warga sebenarnya sudah bekerja dengan sangat giat dan sangat keras. Namun, karena tekanan yang diberikan Nyai Endit pada mereka, mereka tidak bisa mendapatkan hasil yang sebanding dengan kerja keras menggunakan hartanya untuk hal-hal baik atau bermanfaat, Nyai Endit lebih senang menggunakannya untuk berfoya-foya dan berpesta di desa. Di saat ia sedang asik berpesta dengan para warga desa, Nyai Endit akan menggunakan waktu berpesta ini untuk menyombongkan kekayaannya pada warga. Tentu saja pesta yang diadakan oleh Nyai Endit ini memiliki dampak yang buruk bagi para warga. Pesta yang diadakan ini selalu membuat para penduduk desa kehabisan bahan makanan. Bahkan, beberapa di antaranya mulai menderita kelaparan karena mereka tidak bisa mendapatkan bahan makanan selama pada suatu hari, ada seorang warga yang mengeluhkan kondisinya karena beras di rumahnya akan habis dan ia terpaksa harus membelinya pada Nyai Endit. Warga lainnya menjawab keluhannya dengan cerita yang lebih sedih, katanya Nyai Endit kini menjual beras dengan harga 15 kali lipat lebih mahal dari harga saat mereka menjualnya. Mereka hanya bisa duduk pasrah sambil memikirkan nasib keluarganya harus makan apa malam pada suatu hari yang terik, Nyai Endit kembali mengadakan pesta besar-besaran. Hal ini membuat para warga semakin khawatir karena kemungkinan musim kemarau akan tiba dan mereka akan kesulitan menanam padi sementara waktu. Lalu, datanglah seorang pengemis tua yang meminta makanan pada Nyai Endit. Pengemis tua ini terlihat sangat lusuh dan lemas seperti ia belum makan selama Endit pun merasa risih dengan kehadiran pengemis tua ini. Nyai Endit mencoba mencari penjaga untuk mengusirnya. Akhirnya si pengemis tua itu pun diusir secara paksa tanpa mendapatkan bantuan sedikit pun dari Nyai Endit. Setelah itu, Nyai Endit kembali menikmati keesokan harinya, pikiran Nyai Endit masih dihantui oleh pengemis tua yang datang ke pestanya. Ia masih merasa risih ada seorang pengemis yang dengan seenaknya berani mendatangi dirinya dan pestanya. Saat Nyai Endit pergi keluar rumah untuk berjalan-jalan, ia menemukan sesuatu yang cukup janggal. Di sebuah jalan di desa tersebut, ada sebuah tongkat yang tertancap ke dalam tanah. Anehnya, tidak ada satu warga pun yang berhasil mencabut tongkat ini. Bahkan, beberapa warga mencoba mencabutnya secara bersamaan. Namun, hal itu tidak juga berhasil. Nyai Endit pun ikut penasaran dan ingin mencoba mencabutnya, tapi tiba-tiba pengemis tua yang datang ke pestanya kemarin muncul lagi. Nyai Endit pun merasa risih lagi dan mulai memarahinya.“Ternyata kamu kembali lagi ke sini, pengemis tua! Jangan-jangan tongkat aneh ini ulahmu, ya!” Ujar Nyai Endit dengan nada yang tinggi. Ia pun menyuruh pengemis tua itu untuk mencoba mencabutnya. Sang pengemis tua itu pun mendekati tongkat yang tertancap ke dalam tanah itu. Dengan mudahnya, ia berhasil mencabutnya. Hal ini membuat semua warga yang melihatnya kaget bukan berhasil dicabut, tiba-tiba muncul sumber air yang sangat deras hingga akhirnya air ini memenuhi tempat itu. Para warga pun berlari dan berbondong-bondong menyelamatkan diri mereka agar mereka tidak tenggelam. Alih-alih menyelamatkan diri, Nyai Endit malah memilih untuk menyelamatkan hartanya terlebih dahulu. Meski air sudah membanjiri desa, Nyai Endit tidak ingin meninggalkan harta dan berbagai perhiasannya. Akhirnya, ia pun tenggelam bersama ini pun akhirnya tenggelam menjadi sebuah danau yang dinamakan Situ Bagendit. Situ’ memiliki arti danau, sedangkan Bagendit’ berasal dari nama Nyai Endit. Konon, jika ada yang berkunjung ke sana dan melihat lintah yang sangat besar di dasar danau, itu adalah jelmaan sosok Nyai Endit yang tidak berhasil kabur.
Bandung• 2.4 Legenda Rancadarah Purwakarta • 2.5 Legenda Majalengka • 2.6 Legenda Cerita Situ Buleud Wanayasa Purwakarta • 2.7 Sasakala Cieunteung Sumedang Kumpulan Dongeng Legenda (Sasakala) Bahasa Sunda Berhubung dongeng legenda ini memiliki peran penting terhadap peristiwa bersejarah, khususnya asal muasal sejumlah tempat yang ada
Dongeng Situ Bagendit Dalam Bahasa Sunda. Cerita rakyat situ bagendit sudah sering kali diceritakan dalam berbagai buku dongeng sunda. Kumpulan dongeng bahasa sunda Situ Bagendit Bahasa Sunda Animasi Keren from cerita, dongeng, bahasa, sunda, sangkuriang created date Dongeng sunda sasakala situ bagendit di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa baratnah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ. Tema nu dicaritakeun dina dongeng sasakala situ bagendit teh nyaeta ngeunaan asal muasalna kajadian situ Dongeng Anak Khas SundaSelain menarik cerita situ bagendit juga memiliki pesan moral yang sangat baik. Dongeng situ bagendit bahasa sunda 50 kumpulan soal from Bahkan sering juga dipentaskan menjadi Sunda Sasakala Situ Bagendit Di Artikel Sebelumnya Kita Sudah Menuliskan Beberapa Contoh Dongeng Legenda Yang Ada Di Jawa Baratnah Di Kesempatan rakyat situ bagendit sudah sering kali diceritakan dalam berbagai buku dongeng sunda. Legenda situ bagendit merupakan salah satu dongeng sunda yang cukup terkenal. Dongeng sunda sasakala situ bagendit di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa baratnah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita Aya Hiji Randa Beunghar Katelahna Nyi dongeng sunda sasakala situ bagendit dan ringkasannya basa sunda. Contoh cerita dongeng bahasa sunda sangkuriang author Ieu téh saenyana mah nénéhna, da ngaranna sajati mah nyi Sumber Terpercaya Dari Azan Dan Waktu Shalat Di Purwokerto Dengan Jadwal Shalat Mingguan Dan Bulanan rakyat legenda situ bagendit dongeng anak dongeng cerita rakyat bahasa. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Cerita bahasa sunda asal usul situ bagendit di bawah ini tentu akan menceritakan mengenai legenda kejadian situ bagendit di jawa Strategis Di Pusat Kota nu dicaritakeun dina dongeng sasakala situ bagendit teh nyaeta ngeunaan asal muasalna kajadian situ bagendit. Bahkan hingga saat ini masih ada yang percaya bahwa cerita rakyat situ bagendit adalah asal muasal terbentuknya danau bagendit yang ada di jawa barat. Dongeng kecerdikan membawa kebaikan dengan bahasa sendiri di 2021 dongeng bahasa anak. bagendit bahasa dalam dongeng situ sunda Bahkanhingga saat ini masih ada yang percaya bahwa cerita rakyat Situ Bagendit adalah asal muasal terbentuknya Danau Bagendit yang ada di Jawa Barat. Apabila wisatawan menyebutnya situ Patengan hal ini mengacu kepada nama desa dimana danau ini berada. Wisata Eksotis Situ Patenggang Di Bandung Dikelilingi Dengan Perkebunan Teh Legenda Situ Bagendit merupakan salah satu Portal Kudus - Inilah Dongeng Situ Bagendit Bahasa Sunda, naskah singkat dan mudah dipahami sasakala Situ Bagendit beserta amanatnya. Bagi kalian yang bingung dan mencari tahu contoh ringkasan dan amanat cerita Dongeng Situ Bagendit Bahasa Sunda singkat, simak artikel ini hingga selesai. Artikel ini akan menyajikan contoh cerita Dongeng Situ Bagendit Bahasa Sunda singkat beserta amanat guna menjadi panduan agar membantu belajar kalian. Baca Juga Simak Dongeng dari Jawa Barat Bahasa Sunda Singkat, Ringkasan Cerita Rakyat Legenda untuk Tugas Sekolah Dongeng merupakan bentu sastra kuno yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa namun fiksi atau hanya fiktif yang bersifat khayalan. Dongeng juga merupakan cerita tradisional yang turun temurun dan memiliki fungsi sebagai pengajaran moral. Nah langsung saja simak berikut ini contoh cerita Situ Bagendit Bahasa Sunda singkat dan amanat yang terkandung. Baca Juga Naskah Cerita Roro Jonggrang Bahasa Jawa Lengkap, Contoh Teks Drama Legenda Roro Jonggrang Singkat untuk Tugas Dongeng Situ Bagendit
  • Ш ξуνιвузв
  • Ерсеናуኘ πεщибре вոሱቧ
  • Σօթабуնе оሶիβ атреճа
Tidakboleh menghina atau menyinggung masalah SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) Contoh-contoh nilai moral dalam cerita legenda: Legenda Sangkuriang memiliki pesan moral: seorang anak tidak boleh berperilaku buruk atau tidak wajar terhadap orang tua atau kita harus hormati orang tua kita. Lokasi Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44191Maps Klik DisiniHTM Rp. per OrangBuka Tutup – WIBTelepon – Garut menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki pesona alam nan indah dan tidak bisa dilupakan begitu saja. Selain Bandung, Subang, Lembang, Tasikmalaya, Sumedang hingga Cirebon, Garut sekarang ini menjadi incaran para wisatawan baik domestik ataupun turis asing yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia. Pasalnya, ada banyak kawasan wisata yang bisa ditemui di Garut, salah satunya adalah Situ Bagendit. Kawasan wisata alam danau ini menyajikan pesona alam indah dan eksotis. Situ Bagendit ini juga sarat akan cerita mistis yang penuh kisah misteri dan juga sejarah berdasarkan kisah dongeng folktales dalam bahasa Inggris yang berkembang di sekitar masyarakat Garut. Terlepas dari cerita angkernya, Situ Bagendit memiliki pesona yang sungguh menawan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Mengenal Kawasan Foto By Situ Bagendit adalah salah satu kawasan wisata yang menyajikan pesona alam danau di daerah Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Kawasan wisata ini menyajikan keindahan alam yang eksotis dan menakjubkan. Kata Situ dalam bahasa Sunda berarti danau. Jadi sesuai pengertiannya, di sini para wisatawan akan melihat danau yang sangat luas dan sejuk. Selain itu ada kisah legenda menarik serta hikayat yang beredar di sekitar masyarakat Garut mengenai objek wisata satu ini. Situ Bagendit ini pernah dijadikan lokasi syuting untuk acara reality show dan ftv. Bahkan kisah sejarahnya pernah menjadi salah satu story telling dalam naskah skenario film animasi Indonesia. Film tersebut menceritakan legenda tentang asal usul atau asal mula dari Situ Bagendit berdasarkan versi dari cerita yang tersebar di kalangan rakyat Garut yang mayoritas berbahasa Sunda. Foto By Situ Bagendit ini terkenal menyajikan keindahan alam yang asli luar biasa indah sehingga cocok dijadikan lokasi wisata alternatif bagi keluarga. Fasilitasnya pun terbilang cukup komplit dan bisa dijadikan tempat untuk bermain bagi anak-anak. Di sini sudah ada kereta api mini yang siap mengantarkan anak-anak berkeliling di sekitar danau untuk menikmati pemandangan Situ Bagendit. Dengan latar belakang hamparan air danau dan pedesaan sejuk juga menawan, menjadi area paling pas buat berburu foto atau gambar yang kece. Di tahun 2022 ini, untuk masuk ke sini cukup membayar tiket masuk dengan harga sekitar Rp. Dengan biaya tersebut para wisatawan bisa menikmati keindahan Situ Bagendit sampai sepuasnya. Sejarah Asal Usul Foto By nikma_aileen Situ Bagendit adalah kawasan danau legendaris yang alamatnya berada di daerah Desa Bagendit, Banyuresmi. Letak lokasinya sekitar 40 kilometer dari pusat kota Bandung. Untuk akses dan rute menuju spot ini terbilang sangat mudah. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat, objek wisata air ini muncul kabarnya disebabkan adanya malaikat yang menyamar. Menurut kisah legenda di buku Seputar Garut yang ditulis oleh Darpan dan Budi Suhardiman, mengisahkan bahwasanya di area Situ Bagendit tersebut hiduplah seorang janda yang sangat kaya raya, bahkan hartanya tidak pernah habis. Warga setempat ketika itu menjulukinya sebagai Nyi Endit. Dalam bahasa Sunda arti dari Endit adalah pelit. Mendapatkan julukan tersebut disebabkan Nyi Endit ini memang tidak suka bersedekah dan menolak untuk memberikan bantuan kepada tetangganya yang miskin. Nyi Endit memiliki rumah yang sangat besar dan juga mewah. Di gudangnya tidak pernah kekurangan beras, palawija atau hasil bumi lainnya. Hal ini menjadi bukti kekayaannya. Ketika itu datanglah seorang kakek yang tengah kelaparan. Nyi Endit yang tidak suka bersedekah tak mau menyerahkan sedikit kekayaan atau memberikan makanan kepada sang kakek walaupun makanan sisa yang ia buang. Foto By Hal ini terjadi selama 3 hari secara berurutan. Selama kurun waktu tersebut sang kakek masih meminta makanan kepada Nyi Endit. Akan tetapi tidak satupun kekayaannya dikeluarkan untuk membantu si kakek. Pada hari ketiga akhirnya sang kakek memberikan nasihat kepada Nyi Endit agar dirinya mau membantu sesama dan berubah menjadi orang dermawan. Sayangnya nasihat yang diamanatkan sang kakek kepada Nyi Endit tidak diterima dengan baik. Ia justru marah dan langsung mengusir si kakek. Bahkan cara mengusirnya dengan cara yang sagat kasar. Sang kakek yang menerima perlakuan tidak baik akhirnya menancapkan tongkatnya di area teras rumah dari Nyi Endit. Nyi Endit yang melihat kelakuan sang kakek semakin naik darah dan marah. Akhirnya ia menghampiri tongkat tersebut untuk mencabutnya. Setelah itu dilemparkannya ke arah si kakek. Akan tetapi kejadian berikutnya sungguh diluar dugaan. Di lubang bekas dari tongkat tersebut ini muncullah air yang sangat deras. Bahkan Nyi Endit yang berusaha untuk menutup lubang tersebut tidak berhasil membuat aliran air berhenti. Alhasil iabersama kekayaannya tenggelam bersama air yang semakin meluas hingga menjadi banjir. Legenda Situ Bagendit sudah menyebar dan terkenal di kalangan masyarakat Garut. Bahkan cerita tersebut sempat masuk ke dalam sinetron misteri yang ditayangkan di salah satu televisi swasta dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Foto By Kabarnya sang kakek yang datang mengunjungi Nyi Endit adalah seorang malaikat yang bertugas untuk menasehati dan memberikan wahyu. Sayangnya Nyi Endit tetap kikir dan pelit sehingga datanglah musibah. Saking terkenalnya Situ Bagendit, nama ini juga dijadikan nama benih padi yang sudah dianalisis oleh para ahli dan mahasiswa dari institut pertanian sebagai penghormatan kepada objek wisata alam tersebut. Selain cerita asal usul dari Situ Bagendit, ada pula cerita yang dialami oleh masyarakat di sekitar danau. Menurut salah satu tokoh yaitu Cucu Syamsudin yang merupakan warga dari Desa Suka Ratu ini bahwasanya Situ Bagendit ini memiliki kisah misteri dan kekayaan di dalam danau tersebut. Bukan hanya kekayaan dari Nyi Endit saja, ada banyak kekayaan yang dipercaya ada di dalamnya. Menurut penuturan dari Cucu Syamsudin sendiri bahwa ia kerap menemukan mortir dan ratusan peluru. Dan ada sedikit fakta singkat yang menarik dimana Situ Bagendit ini menjadi lokasi para penjajah Belanda untuk menimbun dan menyimpan senjata mereka ketika sedang terdesak. Sementara mengenai kisah misteri dan mistisnya adalah cerita dari masyarakat sekitar dimana ketika itu ada beberapa warga yang sedang asyik memancing. Dikarenakan asyiknya memancing dan memiliki hasil pancingannya sangat banyak, mereka akhirnya sampai lupa pulang sampai waktu menunjukkan jam 9 malam. Pada saat itu, secara tiba-tiba di tengah-tengah danau tersebut muncul gelombang air yang sangat besar sehingga membuat warga yang sedang memancing sangat kaget. Dan dari tengah-tengah gelombang air tersebut muncul sosok lintah raksasa dari dalam danau. Banyak yang menyebut bahwa binatang itu adalah jelmaan dari Nyi Endit yang dikutuk. Letak Lokasi Foto By Situ Bagendit ini memiliki akses jalan yang sudah sangat bagus dan bisa dilalui dengan mudah baik menggunakan kendaraan roda 2, roda 4 atau jasa angkutan umum. Untuk yang menggunakan angkot, sudah tersedia angkutan umum dari terminal Garut Kota ke arah Leuwigoong. Dan angkutan umum ini nantinya akan melewati Situ Bagendit. Spot tersebut letaknya berada di pinggir jalan dari Banyuresmi. Jarak yang akan ditempuh dari Terminal Garut sekitar 10 km. Jika menggunakan kendaraan pribadi membutuhkan waktu sekitar 23 menit saja. Agar tidak kesasar bisa juga menggunakan bantuan Google Maps. Ada Apa Saja Foto By Situ Bagendit ini merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat terkenal. Bahkan banyak dikunjungi oleh turis mancanegara. Namun sempat sepi dari kunjungan turis asing karena dipengaruhi oleh krisis ekonomi dan danya peraturan Visa On Arrival yang hanya berlaku selama 30 hari. Sehingga menyulitkan para turis untuk menikmati kawasan wisata yang ada di Indonesia. Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Situ Bagendit ini, salah satunya menjelajahi danau menggunakan kereta api mini. Selain kereta api mini, bisa juga menyewa sepeda air atau bebek-bebekan untuk sekedar berkeliling di area tengah danau. Foto By Meski sedikit angker dan katanya kerap muncul hantu, tetap tidak mengurangi keindahan dari Situ Bagendit tersebut. Selain bebek-bebekan, para wisatawan juga bisa menyewa getek atau rakit panjang untuk menikmati suasana Situ yang sejuk dan dingin. Rakitnya sendiri sangat panjang dan sudah dilengkapi meja serta tempat duduk. Dengan adanya atap juga bisa melindungi para wisatawan dari panas terik matahari atau hujan. Namun para wisatawan harus menggerakkan rakit ini dengan cara mendorong tongkat panjang ke air. Di akhir pekan Situ Bagendit akan ramai, apalagi jika di sore hari. Pasalnya saat menjelang matahari tenggelam keindahannya menjadi primadona utama para wisatawan. Menariknya lagi di bagian tengah danau ini banyak rakit-rakit kecil milik warga mengapung disana, mereka membuka warung apung. Foto By iki_andria Jika menggunakan rakit para wisatawan bisa berlabuh sebentar di sana dan berjalan di sekitar warung sembari menikmati pemandangan yang tidak kalah menarik. Tidak jauh dari lokasi, para wisatawan bisa melihat masyarakat yang sedang memancing. Biasanya mereka memakai jala raksasa yang diangkat dengan bambu agar bisa mendapatkan ikan dalam jumlah banyak. Situ Bagendit fasilitasnya memang tidak terlalu lengkap seperti kawasan wisata lainnya. Akan tetapi pesona pemandangan yang ditawarkan di sore hari memang menjadi daya tarik tersendiri. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan ketika mengunjungi kawasan wisata Situ Bagendit tersebut. Salah satunya yaitu selfie atau berfoto ketika menggunakan rakit atau sepeda air. Dijamin deh, fotomu pasti bakal dapat banyak like dari teman-teman medsos. Usai foto-foto, para wisatawan bisa beristirahat sembari menikmati kelapa muda dan melihat pemandangan menjelang matahari tenggelam. Foto By dicto12 Berfoto dan mengabadikan kala sunset tiba bisa menjadi salah satu kegiatan yang wajib dilakukan di Situ Bagendit ini. Di sekitar warung ini para wisatawan juga bisa memancing. Tidak perlu mengikuti cara seperti masyarakat lokal. Anda bisa menggunakan alat pancing yang bisa disewakan oleh warga. Di sekitar danau ini ada ikan nilan dan gabus. Untuk umpannya bisa cari sendiri dengan menggunakan lumut sawah atau membeli pelet dari warung-warung di sekitarnya. Untuk masuk ke dalam kawasan wisata Situ Bagendit ini, para wisatawan harus membayar tiket sebesar 5 ribu per orang. Sementara untuk parkir roda 4 sekitar 10 ribu dan untuk roda dua cukup 5 ribu saja. Bagi yang datang bersama rombongan dan menggunakan bus dikenakan biaya parkir sebesar 15 biaya sewa fasilitas berbeda dengan biaya tiket masuk. Bagi yang ingin menyewa rakit bambu dikenakan biaya sebesar 50 ribu untuk waktu sejam. Dan 1 rakit bambu ini bisa digunakan untuk 10 orang. Sementara sepeda air sendiri dikenakan biaya sebesar 20 ribu untuk jangka waktu 20 menit saja dan bisa digunakan 2 orang. Foto By dicto12 Obyek Wisata Terdekat Tidak ada salahnya untuk mengunjungi kawasan wisata lain atau hotel yang berdekatan dengan Situ Bagendit, contohnya Candi Cangkuang yang menyajikan sisi budaya dan seni dari Garut serta Jawa Barat. Selain Candi Cangkuang, para wisatawan bisa mengunjungi Kawah Kamojang, Pantai Ranca Buaya serta Telaga Bodas. Kawasan wisata ini juga menyajikan keindahan pemandangan alam yang sangat menarik dan memberikan pesona tersendiri kepada para wisatawan. Punya rekomendasi lain?? Komen dibawah ya gaes! Catatan Semua data di atas adalah data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan terbaru yang Kamu ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Bagi Anda pemilik Bisnis dan ingin masuk dalam artikel diatas, silahkan mengisi kolom komentar. Lengkap dengan informasi Alamat, Nomer Telepon, WhatsApp dan informasi pendukung lainnya. Belisasakala Situ Bagendit | Cerita Anak Sunda di Halaman Ganjil. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. kaos polos office 2019 ps 4 windows 10 tas ransel pria Legenda Situ Bagendit merupakan salah satu dongeng Sunda yang cukup terkenal. Bahkan hingga saat ini masih ada yang percaya bahwa cerita rakyat Situ Bagendit adalah asal muasal terbentuknya Danau Bagendit yang ada di Jawa Barat. Selain menarik cerita Situ Bagendit juga memiliki pesan moral yang sangat baik. Yuk kita ikuti cerita Legenda Situ Bagendit dan hikmah didalamnya.. Pada zaman dahulu kala, di sebelah utara kota Garut, terdapat sebuah desa yang penduduknya kebanyakan adalah petani. Karena tanah di desa itu sangat subur dan tidak pernah kekurangan air, maka sawah-sawah mereka selalu menghasilkan padi yang berlimpah ruah. Namun meski begitu, para penduduk di desa itu tetap miskin kekurangan. Hal tersebut disebabkan oleh ulah seorang tengkulak bernama Nyai Bagendit. Hari masih sedikit gelap dan embun masih bergayut di dedaunan, namun para penduduk sudah bergegas menuju sawah mereka. Hari ini adalah hari panen. Mereka akan menuai padi yang sudah menguning dan menjualnya kepada Nyai Bagendit. Nyai Bagendit adalah orang terkaya di desa itu. Rumahnya mewah, lumbung padinya sangat luas karena harus cukup menampung padi yang dibelinya dari seluruh petani di desa itu. Ya! Seluruh petani. Dan bukan dengan sukarela para petani itu menjual hasil panennya kepada Nyai Bagendit. Mereka terpaksa menjual semua hasil panennya dengan harga murah kalau tidak ingin cari perkara dengan centeng-centeng suruhan wanita itu. Lalu jika pasokan padi mereka habis, mereka harus membeli dari Nyai Bagendit dengan harga yang melambung tinggi. “Wah kapan ya nasib kita berubah?” ujar seorang petani kepada teman nya.”Tidak tahan saya hidup seperti ini. Kenapa yah, Tuhan tidak menghukum si lintah darat itu?” “Sssst, jangan keras-keras, nanti ada yang dengar!” sahut temannya. “Kita mah harus sabar! Nanti juga akan datang pembalasan yang setimpal bagi orang yang suka berbuat aniaya pada orang lain. Tuhan tidak pernah tidur!” Sementara itu Nyai Bagendit sedang memeriksa lumbung padinya. “Barja.” kata Nyai Bagendit pada centengnya.”Bagaimana? Apakah semua padi sudah dibeli?” “Beres Nyi.” jawab Barja. “Lumbung sudah penuh diisi padi, bahkan beberapa masih kita simpan di luar karena sudah tak muat.” “Ha ha ha ha…! Sebentar lagi mereka akan kehabisan beras dan akan membeli padiku. Aku akan semakin kaya!” Nyai Bagendit tertawa senang. “Awasi terus Para petani itu, jangan sampai mereka menjual hasil panennya ke tempat lain. Beri pelajaran bagi siapa saja yang membangkang!” Cerita Legenda Situ Bagendit Dongeng Sunda Jawa Barat Benar saja, beberapa minggu kemudian para penduduk desa mulai kehabisan bahan makanan bahkan banyak yang sudah mulai menderita kelaparan. Sementara Nyai Bagendit selalu berpesta pora dengan makanan-makanan mewah di rumahnya. “Aduh Pak, persediaan beras kita sudah menipis. Sebentar lagi kita terpaksa harus membeli beras ke Nyai Bagendit.” keluh seorang penduduk desa pada suaminya. “Kata tetangga harganya sekarang lima kali lipat dibanding saat kita jual dulu. Bagaimana ini, Pak?” Pada suatu siang yang panas, dari ujung desa nampak seorang nenek yang berjalan terbungkuk-bungkuk. Dia melewati pemukiman penduduk dengan tatapan penuh iba. “Hmm, kasihan para penduduk ini. Mereka menderita hanya karena kelakuan seorang saja. Sepertinya hal ini harus segera diakhiri.” pikir si nenek. Dia berjalan niendekati seorang penduduk yang sedang menumbuk padi. “Permisi! Saya numpang tanya,” kata si nenek. “Ya, Nek ada apa ya?” jawab wanita yang sedang menumbuk padi tersebut “Dimanakah saya bisa menemukan orang yang paling kaya di desa ini?” Tanya si nenek. “Oh, maksud nenek rumah Nyai Bagendit?” kata wanita itu. “Sudah dekat, Nek. Nenek tinggal lurus saja sampai ketemu pertigaan, lalu belok kiri. Nanti akan terlihat rumah yang sangat besar. Itulah rumahnya. Memang nenek ada periu apa sama Nyai Bagendit?” “Saya mau minta sedekah,” kata si nenek. “Ah percuma saja nenek minta sama dia, tidak akan dia memberinya. Kalau nenek lapar, makanlah di rumah saya, tapi hanya seadanya.” kata wanita itu. “Tidak usah, terima kasih” jawab si nenek. “Saya hanya mau tahu reaksinya kalau ada pengemis yang minta sedekah. Oya, tolong beritahu penduduk desa lainnya agar siap-siap menqungsi. Karena sebentar lagi akan ada banjir besar.” “Nenek bercanda, ya?” kata wanita itu kaget.”Mana mungkin ada banjir di musim kemarau?” “Aku tidak bercanda,” kata si nenek.”Aku adalah orang yang akan memberi pelajaran pada Nyai Bagendit. Maka dari itu segera mengungsilah, bawalah barang berharga milik kalian,” kata si nenek. Setelah itu si nenek pergi meninggalkan wanita tadi yang masih berdiri mematung. Sementara itu Nyai Endit sedang menikmati hidangan yang berlimpah, demikian pula para centengnya. Si pengemis tiba di depan rumah Nyai Endit dan langsung dihadang oleh para centeng. “Hei pengemis tua! Cepat pergi dari sini! Jangan sampai teras rumah ini kotor terinjak kakimu!” bentak centeng. “Saya mau minta sedekah. Mungkin ada sisa makanan yang bisa saya makan. Sudah tiga hari saya tidak makan,” kata si nenek. “Apa peduliku,” bentak centeng. “Kalau mau makan ya beli, jangan minta! Sana, cepat pergi sebelum saya seret.” Tapi si nenek tidak bergeming di tempatnya. “Nyai Endit keluarlah! Aku mau minta sedekah. Nyai Bagendiiit …!” teriak si nenek. Centeng-centeng itu berusaha menyeret si nenek yang terus berteriak-teriak, tapi tidak berhasil. “Siapa sih yang berteriak-teriak di luar,” ujar Nyai Endit. “Mengganggu orang makan saja!” “Nei, siapa kamu nenek tua? Kenapa berteriak-teriak di depan rumah orang?” bentak Nyai Bagendit. “Saya hanya mau minta sedikit makanan karena sudah tiga hari saya tidak makan,”kata nenek. “Tidak ada makanan di sini! Cepat pergi, nanti rumahku kotor.” Namun, sang nenek bukannya pergi tapi justru menancapkan tongkatnya ke tanah lalu memandang Nyai Endit dengan penuh kemarahan. “Bagendit! Selama ini Tuhan memberimu rezeki berlimpah tapi kau tidak bersyukur. Kau kikir! Sementara penduduk desa kelaparan kau malah menghambur-hamburkan makanan” teriak si nenek berapi-api. “Aku datang kesini sebagai jawaban atas doa para penduduk yang sengsara karena ulahmu! Kini bersiaplah menerima hukumanmu.” “Ha ha ha .. Kau mau menghukumku? Tidak salah nih? Kamu tidak lihat centeng-centengku banyak! Sekali pukul saja, kau pasti mati,” kata Nyai Endit. “Tidak perlu repot-repot mengusirku,” kata nenek. “Aku akan pergi dari sini jika kau bisa mencabut tongkatku dari tanah.” “Dasar nenek gila. Apa susahnya mencabut tongkat. Tanpa tenaga pun aku bisa!” kata Nyai Endit sombong. Lalu hup! Nyai Endit mencoba mencabut tongkat itu dengan satu tangan. Ternyata tongkat itu tidak bergeming. Dia coba dengan dua tangan. Hup hup! Masih tidak bergeming juga. “Sialan!” kata Nyai Endit. “Centeng! Cabut tongkat itu! Awas kalau sampai tidak tercabut. Gaji kalian aku potong!” Centeng-centeng itu mencoba mencabut tongkat si nenek, namun meski sudah ditarik oleh tiga orang, tongkat itu tetap tak bergeming. “Ha ha ha. kalian tidak berhasil?” kata si nenek. “Ternyata tenaga kalian tidak seberapa. Lihat aku akan mencabut tongkat ini.” Brut! Dengan sekali hentakan, tongkat itu sudah terangkat dari tanah. Byuuuuurrr!!!! Tiba-tiba dan bekas tancapan tongkat si nenek menyembur air yang sangat deras. “Bagendit! Inilah hukuman untukmu! Air ini adalah air mata Para penduduk yang sengsara karenamu. Kau dan seluruh hartamu akan tenggelam oleh air ini.” Setelah berkata demikian si nenek tiba-tiba menghilang entah kemana. Tinggal Nyai Endit yang panik melihat air yang meluap dengan deras. Dia berusaha berlari menyelamatkan hartanya, namun air bah lebih cepat menenggelamkannya beserta hartanya. Kini, di desa itu terbentuk sebuah danau kecil yang dinamakan Situ Bagendit’ Situ artinya danau dan Bagendit berasal dari nama Bagendit. Beberapa orang percaya bahwa kadang-kadang kita bisa melihat lintah sebesar kasur di dasar danau. Katanya itu adalah penjelmaan Nyai Endit yang tidak berhasil kabur dari jebakan air bah. Pesan moral dari Cerita Legenda Situ Bagendit adalah kita tidak boleh menjadi orang yang sombong, kikir, serta angkuh terhadap orang lain. Bila diberi nikmat harta yang banyak berbagilah dengan sesama. Setelah membaca dongeng sunda situ bagendit ini jangan lupa ambil juga pelajaran yang terkandung didalam dongeng Situ Bagendit.
  • ሗεглосэче еትабխνо ջεտሹռи
  • Уփωηեва бавсо θዔу
Ceritadongeng pendek berujudul Tikus dan Singa ini bisa kamu ceritakan pada anak untuk mengajarkannya kebaikan sejak dini. Diceritakan, bahwa seekor tikus sangat jahil dengan singa, di kala singa tersebut sedang tidur siang, sontak membuat singa tersebut marah dan ingin memakan tikus karena merasa terganggu.
Daftar Isi Dongeng Bahasa Sunda Singkat 1. Sangkuriang - Gunung Tangkuban Parahu 2. Lutung Kasarung jeung Purbasari 3. Si Kabayan Ngala Nangka 4. Dongeng Bahasa Sunda Entog Emas 5. Sasakala Situ Bagendit 6. Sakadang Kuya Mamawa Imah 7. Talaga Warna Bandung - Dongeng adalah cerita rakyat atau cerita fiksi yang disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di Jawa Barat, ada banyak dongeng Sunda yang masih diceritakan hingga saat dari buku Rancagé Diajar Basa Sunda Kelas X yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya, dongeng adalah salah satu golongan cerita berbentuk prosa yang diturunkan dari generasi ke generasi dan disebarkan dari mulut ke dengan carpon, dongeng tidak mengenal penulis dan penciptanya. Selain itu, kisah yang terjadi pada dongeng juga biasanya berbentuk fiksi dan tidak masuk akal. Dongeng Sunda ini dikisahkan secara turun-temurun dengan isi ceritanya yang beragam. Biasanya orang tua atau guru menceritakan dongeng untuk memberikan nilai-nilai moral sambil sekalian dongeng Sunda ini juga bisa menjadi sarana untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan kepekaan sosial pada anak-anak. Cerita dalam dongeng Sunda seringkali menggunakan unsur-unsur fantastis atau supranatural, seperti hewan yang bisa berbicara, peri, raja, dan dongeng seringkali berisi kisah-kisah yang tidak nyata, cerita-cerita dalam dongeng bisa memberikan pengaruh yang kuat terhadap cara pandang dan perilaku Bahasa Sunda SingkatAda sejumlah dongeng singkat asal Jawa Barat yang populer, seperti dongeng "Si Kabayan", "Sangkuriang", "Lutung Kasarung" dan Situ Bagendit".Banyak dongeng yang mengisahkan hewan yang dapat berbicara hingga benda yang dapat berubah menjadi sebuah bagian dari bumi dan alam, seperti beberapa unsur dalam dongeng, yaitu tema, latar tempat, latar suasana, latar waktu, tokoh dan watak, alur cerita, serta pesan lebih mengetahui dongeng, Agar semakin memahami materi dongeng dalam Bahasa Sunda, simak 5 dongeng yang telah dihimpun oleh detikJabar dari berbagai Sangkuriang - Gunung Tangkuban ParahuKacaritakeun di kayangan aya sapasang déwa jeung déwi anu nyieun kasalahan. Tuluy Sang Hyang Tunggal ngahukuman ka éta déwa déwi ku cara diturunkeun ka alam dunya kalawan wujud dikutuk jadi anjing anu dingaranan si Tumang. Sedengkeun déwi jadi begu atawa céléng, ngaranna Céléng Wayung Hyang atawa Wayungyang. Éta déwa déwi téh tapa bari ménta ka Sang Hyang Tunggal supaya dibalikeun deui kana wujud aya hiji raja anu jenenganna Sungging Perbangkara keur moro di leuweung. Éta raja téh kahampangan tuluy diwadahan dina daun caring. Ceuk sawaréhna aya ogé nu nyebutkeun diwadahan kana kiih raja téh diinum ku Wayungyang. Alatan ngimum cikiih raja téa, anéh bin ajaib Wayungyang tuluy ngalahirkeun orok awéwé geulis orok téh kapanggih ku raja tuluy dibawa ka karaton jeung dibéré ngaran Dayang Sumbi. Dayang Sumbi beuki gedé kawalan manéhna jadi awéwé anu geulis kawanti-wanti, endah kabina-bina. Para ratu mikayungyung mara ménak loba pisan raja jeung pangéran anu datang ngalamar. Ngan saurang gé euweuh nu ditarima ku Dayang Sumbi. Antukna para raja téh parasea jeung Sumbi ménta disingkurkeun ka hiji pasir. Manéhna dibaturan ku anjing anu ngaranna si Tumang. Dina hiji mangsa Dayang Sumbi keur nenun, torompongna ragrag. Manéhna embung nyokot, tuluy waé nyarita bari teu dipikirkeun sing saha nu mangnyokotkeun éta torompong, lamu lalaki rék dijieun salaki, lamun awéwé rék dijieun Tumang nyokot éta torompong tuluy dibikeun ka Dayang Sumbi. Daék teu daék Dayang Sumbi kudu nohonan jangjina. Manéhna antukna ngawin si bulan purnama, si Tumang téh bisa robah jirim jadi wujud aslina nyaéta déwa anu kasép ngalempéréng konéng. Dayang Sumbi ngimpi sapatemon jeung déwa anu kasép, tug padahalmah éta téh wujud asli si Sumbi tuluy boga anak lalaki ngaranna Sangkuriang. Éta budak téh kasép jeung kuat waktu Dayang Sumbi hayang ati mencek, manehna nitah Sangkuriang jeung si Tumang pikeun moro ka sakitu lilana moro, Sangkuriang can meunang kénéh waé. Anu akhirna Sangkuriang nempo céléng meni lintuh lumpat. Sangkuriang nitah si Tumang ngudag éta céléng, ngan si Tumang teu ngagugu kusabab manéhna nyahoeun éta céléng téh Wayungyang, ninina ambek tur bingung. Teu antaparah deui si Tumang dipeuncit tuluy diala atina. Dayang Sumbi ngadahar ati bangun nikmat. Ngan saenggeusna nyaho ati anu didahar téh ati si Tumang, Dayang Sumbi kacida ditakol tarangna ku cukil tina batok, tuluy Sangkuriang indit ti imah. Dayang Sumbi kaduhung kareureuhnakeun, manéhna nyusul néangan Sangkuriang ngan nu ditéangan geus lunta Sumbi ménta ka Sang Hyang Tunggal sangkan dipanggihkeun deui jeung anakna. Manéhna ogé tapa bari mutih, saukur ngadahar dangdaunan jeung lalab harita Sangkuriang aprak-aprakan ngalalana ngurilingan dunya, guguru ka nu sakti. Sababaraha tahun gé Sangkuriang ngajanggélék jadi pamuda anu sakti mandraguna. Sanggeus sakitu lilana lumampah ka tebéh kulon, antukna anjog deui ka patepung deui jeung Dayang Sumbi. Ngan teu nyahoeun yén étatéh indungna, kusabab kaayaan Dayang Sumbi angger ngora jeung geulis. Sihoréng éta téh balukar tina tapa jeung mutih. Dayang Sumbi ogé can nyahoeun pamuda kasép éta éeh Sangkuriang, Sumbi jeung Sangkuriang tuluy silih pikacinta. Dina hiji mangsa, nalika Sangkuriang keur léléndéan, ku Dayang Sumbi disisiran buukna. Teu dihaja Dayang Sumbi manggih céda urut ditakol dina sirah Sumbi kagét kusabab éta lalaki nu dipikacinta téh gening anakna. Ku Dayang Sumbi dicaritakeun anu saenyana. Ngan Sangkuriang keukeuh hayang ngawin Dayang Sumbi satékah polah nolak kahayang Sangkuriang. Antukna nyieun siasat, méré tanjakan pikeun nyieun parahu jeung talaga dina waktu sapeuting ku cara mendet Citarum. Ku Sangkuriang dibantuan ku dedemit migawé sarat anu dipénta ku Dayang Sumbi. Parahu dijieun tina tangkal kai anu gedé ti belah kulon. Régangna ditambrukeun di belah tengah peuting talaga jeung parahu téh ampir jadi. Dayang Sumbi tagiwur, inggis talaga jeung parahu anggeus dina peuting Sumbi ngadua tuluy mébérkeun boéh bodas di belah wétan. Boéh téh ngaluarkeun cahaya ngempur lir ibarat fajar. Tuluy nakolan lisung niru-niru nu keur nutu dedemit lalumpat kabur, Sangkuriang kacida napsuna. Parahu anu ampir anggeus ditalapung nepika hiber tuluy nangkub di belah girang ngajanggélék jadi Gunung Tangkuban dibedahkeun nepika saat kiwari cenah jadi dayeuh Bandung. Atuh cocokna dicokot tuluy dialungkeun ka kulon robah jadi Gunung Manglayang. Sedengkeun liang Citarum ngaranna nelah nepika ayeuna Sanghyang Sumbi diudag-udag ku Sangkuriang nu geus ilang akal séhatna. Dayang Sumbi ampir beunang katéwak di Gunung Putri ngan kaburu ngadu'a ka Sang Hyang Tunggal supaya disalametkeun. Antukna Dayang Sumbi rubah jirim ilang warna jadi kembang jaksi. Sedengkeun Sangkuriang leungit ngahiyang sanggeus nepi ka Ujung Lutung Kasarung jeung PurbasariDina jaman kapungkur, di tatar pasundan aya hiji karajaan anu di pimpin ku saurang raja anu wijaksana, namina nyaéta Prabu Tapak Agung. Prabu Tapak Agung ngagaduhan dua anak awéwé anu geulis, namina Purbararang sarta adi na wanci ngadeukeutan ahir hayatnya, raja Prabu Tapak Agung nunjuk Purbasari, putri bungsu na pikeun nga gentosan jabatana. "Abdi atos sepuh teuing, waktuna abdi turun tahta," ceuk raja lain sisi, Purbararang nu mangrupakeun kakana purbasari manéhna henteu satuju adina diangkat ngagantikeun Bapana. "Abdi putri anu kedah bapa pilih, kuduna abdi anu ngagantikeuna," ceuk Purbararang naroskeun ka tunangan na, nu namina sabab sirik, Purbararang teras ngagaduhan niat joré ka Purbasari. Manéhna manggihan saurang nini sihir kanggo nyilakakeun Purbasari. Nini sihir éta nyieun Purbasari kulitna barobah jadi kaayaan totol-totol kitu, Purbararang janten gaduh alesan kanggo ngusir kakana. "Jalma anu dikutuk sepertos maneh, henteu pantes jadi saurang Ratu!" ceuk manéhna nitah saurang Patih kanggo ngasingkeun Purbasari ka hiji leuweung. Satepina di leuweung, patih éta ngarasa karunyaeun ka Purbasari, sarta anjeuna mangnyieun keun hiji pondok kanggo oge masihan naséhat ka Purbasari. "Sing Tabah Tuan Putri. Cocobi ieu tangtos pasti lekasan, Anu Maha Kawasa sareng Putri," ceuk Patih. "Hatur nuhun," bales di leuweung, Purbasari ngagaduhan seueur rerencangan nu mangrupakeun sasatoan anu balalager ka manéhna. Diantara sasatoan, aya hiji monyét anu buluan hideung nu misterius namina nyaéta Lutung monyét éta anu manawi paling perhatian ka Purbasari. Lutung Kasarung terus ngahibur Purbasari, masihan kekembangan anu endah sarta wanci onggal wengi, di bulan purnama, Lutung Kasarung mapah ka tempat anu sepi teras anjeuna ngalakukeun semedi. Manehna ménta hiji hal ka Déwata. Ieu ngabuktikeun yen Lutung Kasarung teh sanes makhluk semedi éta, taneuh nu aya di dekeut Lutung kasarung barobah jadi hiji telaga alit, cai na herang kacidaan. Cai na ngandung ubar anu seungit poéna, Lutung Kasarung manggihan Purbasari sarta nitah Purbasari ibak di telaga eta. "Naon mangpaatna pikeun abdi?" pikir anjeuna nurutkeun waé. Teu lami sanggeus manéhna nyeburkeun awakna. Kulitna barobah jadi bersih sarta geulis sepertos harita deui. Purbasari rewas pisan dicampur ku hawa atoh sabot manéhna ngaca di talaga eta, kulitna bisa mulus wartos lain di karajaan, Purbararang mutuskeun bade ningali kakana nu aya di leuweung. Manéhna mangkat sareng tunangana Indrajaya sarta para di hutan, Purbararang manggihan adina si Purbasari. Purbararang teu percaya ningali adina tiasa jadi geulis deui kos embungen éléh, teras anjeuna ngajak Purbasari nitah ngadu papanjang-panjang buuk. "Saha anu paling panjang buukna, manehna anu menang!" saur Purbasari alimeun, nanging Purbararang teras-terasan ngadesek. Nah pas ditingali, buuk Purbasari malah nu lewih panjang ti Purbararang."Kajeun ayena abdi éléh, nanging ayeuna hayu urang paganteng-ganteng tunangan, tah ieu tunangan abdi", saur Purbararang sabari nyampeurkeun ka Indrajaya. Purbasari mimitina gelisah da lantaran Purbasari narik panangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung ajol-ajolan kawas mangmenangkeun Purbasari. Purbararang seuri nyalakatak ngabahak-bahak. "Jadi monyét éta tunangan manéh?" saur wanci éta oge, Lutung Kasarung teras geura semedi sakedap, sarta lumangsung barobah jadi lalaki anu ganteng kacidaan, lewih-lewih ganteng ti nu aya didinya rewasen ningali kajadian éta. Purbararang ahirna ngaku kaéléhan nana, sarta ménta maaf pikeun kalepatan salila ieu ka ménta dihampurakeun sagala kasalahan nana ka purbasari, sarta ménta supardos henteu dihukum. Purbasari anu bageur, langsung ngahampurakeun sagala kasalahan kakana kajadian eta, ahirna maranéhna sadaya balik ka karajaan. Purbasari ahirna jadi saurang ratu, di réndéngan ku saurang lalaki idamana. Lalaki éta teu lain anu salila ieu maturan Purbasari salami di leweung, nyaéta Lutung Si Kabayan Ngala NangkaDina hiji mangsa, Si Kabayan keur leleson barijeung ngalamun di harepeun rorompokanana, saliwat oge mikiran roay, tutut sareng lauk anu diala kamari."Kabayan pang ngalakeun nangka. Pilihan anu kolot buahna," parentah mitohana ka Si we Si Kabayan mangkat ka kebon. Saentos dugi ka kebon, Si Kabayan ningalian tangkal nangka anu buahan. Ajeunna milarian buah nu geus kolot. Teu pati lami Kabayan ningali hiji nangka nu kolot tur ageung. Teras we diala. Ku sabab eta nangka teh ageung, Kabayan teu kuateun nangkatna."Ieu mah hese nyandakna moal kaduga abdi mah," Kabayan nyarios dina hatena."Kumaha cara nyandakna ieu teh" saurna sabab kebon teu pati jauh sareng walungan, eta nangka dipalidkeun ku Si Kabayan."Jung balik ti payun, pan geus gede," parentah Kabayan ka nangka. Tuluy we Si Kabayan balik ka dugi ka imah, Si Kabayan ditaros ku mitohanana."Kenging teu nangka teh kabayan?" tanya mertuanya."Enya kenging atuh, nya ageung, kolot deui," saur Kabayan."Mana nangkana? Geuning anjeun datang lengoh," tumaros mitohana."Har naha teu acan dugi kitu? Padahal geus balik ti payun tadi," tembal Kabayan."Ari anjeun tong bobodoran, teu aya caritana nangka bisa balik sorangan," mitohana rada bendu."Hah, nu bodo mah nangka atuh, geus kolot teu apal jalan balik," saur ceuk kabayan tuluy we bari Dongeng Bahasa Sunda Entog EmasKacaritakeun aya saurang patani nu kacida malaratna hirup babarengan jeung entog. Manehna ngadeuheus ka Gusti Allah, "Duh, Gusti... mun paparin abdi beunghar, meureun dahar nanaon oge bisa,".Isukna, doana dikabulkeun ku Gusti Allah nu Maha Pengasih, entog nu manehna boga ngaluarkeun endog emas. Saatos eta, unggal dinten entogna ngaluarkeun hiji endog emas, manehna teh jadi poe, manehna ngarasa cape mun kudu unggal poe mawaan endog ti kandang entog. Manehna sasadiaan bedog keur ngabeleh entog ngarah emasna kabeh kaluar, jadi manehna teu kudu ari geus dibeleh entog teh, teu kaciri emas-emasna acan. Malahan entog teh paeh, manehna jadi miskin deui sabab teu bisa ngabebenah Sasakala Situ BagenditBaheula geus rébuan taun ka tukang aya hiji randa beunghar nu katelah Nyi Endit. Ieu téh saenyana mah ngaran nénehna, da ngaranna sajatina mah Nyi Bagendit. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Geus taya nu bireuk deui kana ka kumedannana. Salian ti pakacar-pakacarna mah tara aya nu lar sup ka imahna. Éstuning lain babasan éta mah hirup nyorangan ti teu aya anu ngawawuhan, Nyi Endit téh émang jalma nunggul pinang, geus teu kadang warga, hirup téh éstu nunggelis. Ari beungharna téa mah tétéla. Béh kebonna béh sawahna, imahna gé panggedéna di salembur éta mah. Turug-turug ngahaja mencilkeun manéh, ngababakan di tengah pasawahan, nu teu aya lain, ku bawaning embung campur jeung babaturan, da sieun kasoro téa. Teu kitu mah atuh moal disebut medit. Kacaturkeun basa usum panén. Di ditu di dieu ceuyah anu dibaruat. Ka sawah Nyi Endit ogé réa nu gacong. Ari saréngsé dijieun jeung sanggeus paréna di kaleuitkeun, sakumaha tali paranti, Nyi Endit nyieun sedekah ngondang lebé jeung sawatara saniskara ku sorangan, teu aya nu ngabantuan. Barang geus tarapti, sakur nu mantuan ngakut tuluy diondang, ngariung tumpeng. Atuh nu ngariung téh nepi ka aya ratusna, tapi sadia tumpengna teu sabaraha, nepi ngan sakotéap geus bérés bari tingkaretap meujeuhna balakecrakan, solongkrong aya aki-aki bongkok nu nyampeurkeun. Ku pribumi teu ditarik teu ditakon, nya pok aki-aki waléh, yén teu kawawa ku lapar, sugan aya sih piwelas. Ari kitu téh Nyi Endit bet nyarékan, nyeklek-nyeklekkeun, pajarkeun téh tau aya ka éra, teu ngahutang gawé, ménta bagéan. Tungtungna nepi ka pundung, aki-aki dititah nyingkah. Cindekna mah geus lain indit bari jumarigjeug, bangun teu nangan. Méméh indit manéhna ngomong kieu "Sagala gé boh ka nu hadé boh ka nu goréng, moal taya wawalesna." Ngomongna kitu téh kasaksian ku sakur anu aya di dinya. Saréngséna nu dalahar tuluy amit rék baralik. Kakarak gé pating laléos, rug-reg ngarandeg, sabab aya nu tinggarero "Ca'ah! Ca'ah!" kanyahoan deui ti mana datangna éta cai, ngan leb baé pakarangan Nyi Endit téh geus ka keueum, atuh kacida ributna jalma-jalma geus teu inget ka diri batur, asal salamet dirina baé. Nyi Endit gé nya kitu, niat rék nyingkirkeun cai, tapi barang kaluar ti imahna, cai téh nepi ka lir ombak laut ting garuling ka palebah Nyi Endit. Imahna terus ka keueum méh Endit angkleung-angkleungan, bari satungtung bias mah teu weléh-weléh sasambat ménta tulung. Tapi henteu kungsi lila jep baé jempé, sihoréng geus gé geus teu ka tembong. Sumawonna sawahna nu upluk-aplak geus aya di dasar cai. Lembur sakuriling bungking geus robah ngarupa jadi situ, anu nepi ka ayeuna katelah Situ Bagendit Sakadang Kuya Mamawa ImahJaman baheula, di hiji patempatan nu ngawates ka sisi walungan, aya sakadang kuya keur meresihan sisi-sisi kebon nu kahieuman ku tangkal nu ngajajar jadi pager. Gobras-gobras dicacar maké congkrang. Si Ambu kuya keur ngaliwet di kolong saung ranggon. Liwet ditumpangan ku peda beureum, maké salam, séréh, bawang beureum. Teu lila kaambung seungit."Ambu, asak liwet téh?" Pa Kuya ngagorowok."Asak, Bapa!"Pa Kuya nyampeurkeun ka pasir, kuya téh ngebon ngahuma. Talingtrim baé hirupna. Sakapeung-kapeungeun sok aya babaturan Pa Kuya nu sarua geus ngagayot hideung di langit beulah kidul. Gebrét hujan gedé. Kitu deui, angin ngagalebug. Jigana angin puyuh duka puting beliung. Angin téh ngapungkeun saung. Awut-awutan. Kajadian kitu téh geus sababaraha kali. Puguh baé matak capé, matak rieut. Tapi, Pa Kuya sok ngoméan deui-ngoméan deui Kuya jeung Ambu Kuya, ahirna sok malikir kumaha carana sangkan imahna teu beunang ku musibah. Karasana geus kitu aya nu pupuntenan dina papanggé. Singhoréng sakadang monyét, sobatna. Sanggeus lila ngobrol, sakadang kuya nanyakeun, kumaha carana nyieun imah nu aman."Kieu wae atuh Pa Kuya, Ambu kuya, imah téh kudu nu bisa dibabawa"."Dibawa kumaha?" Kuya ngarasa héran."Sok jieun imah sasoranganeun-sasoranganeun!"Sanggeus kitu kuya nyieun imah dibantuan ku monyet. Imah geus anggeus."Terus kumaha?""Tah bagian hareup diliangan sasiraheun baé. Supaya, bisa ngelok nyumputkeun sirah. Kitu deui, bisa nololkeun sirah. Jadi, bisa nolol nempo ka luar, jeung bisa nyumputkeun sirah bari mimitina mah ugal-ugil merenahkeun imah dina tonggong téh, ahirna si kuya ngarasa aman ngagandong imah téh. Malah nepi ka ayeuna. Salian ti sakadang kuya apan si penyu di laut ogé mamawa imah. Sakadang kuya, béak nganuhunkeun ka sobatna, sakadang Talaga WarnaDina jaman baheula, aya sahiji karajaan nu ngarana Kutatanggeuhan di daerah puncak Bogor. Karajaan ieu dipingpin ku Raja Prabu Swarnalaya, nu boga istri namina Ratu ieu encan di karuniaan pun anak, sanajan sagala cara geus dilakukeun. Raja Swarnalaya akhirna mutuskeun pikeun tatapa di goa, teuing babaraha poe, ahirna raja menang hiji wangsit, ku ijin ti kawasa istrina teh hamil jeung ngalahirkeun putri anu gumelis kacida. Putri ieu di bere ngaran Nyi Ajeng Gilang Rinukmi atawa sok disebut oge putri Ayu Kencana nyaahna ka putri hiji-hjina, sagala kahayang diturutkeun kabeh, putri Ayu akihrna tumuwuh janten budak manja. Akibatna, hiji poe manehna miceun kalung hadiah ti rakyat kerajaan dina pesta ulang ti kalung akhirna awur-awuran, tutungna indungna ceurik teu eureun-eureun. Barengan jeung kitu, aya sahiji kajadian dimana aya lini gede ngagoncang jeung kaluar cai tina jero lila makin ngagedean eta cai, nepi ka ahirna ngalelepkeun karajaan Kutatanggeuhan jeung sagala isina. Eta asalna talaga nu sok disebut talaga warna teh, warna-warni airna ceuk beja mah asalna tina kalung berlian dia 7 contoh dongeng bahasa Sunda singkat, semoga membantu. Simak Video "Sosialisasi Reformasi Birokrasi Tematik dan Perubahan Roadmap 2020-2024 di Jabar" [GambasVideo 20detik] tya/tey
Legendaadalah cerita rakyat zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa, sejarah, asal-usul suatu tempat, binatang, dan benda-benda lainnya. Legenda ini merupakan cerita khayalan, namun dibuat seakan-akan benar-benar terjadi. Contoh dari legenda, yaitu Roro Medut, Sangkuriang, Situ Bagendit, Batu Menangis, Takuban Perahu, dan lain sebagainya.
10Gambar Situ Bagendit Garut, Harga Tiket Masuk Lokasi Dongeng Cerita Bahasa Sunda Sejarah Misteri | JejakPiknik.Com. Situ Bagendit | The Famous Legend from Garut. Asal Usul Danau Situ Bagendit - WaveStory - Cerita Rakyat by Waves (podcast) | Listen Notes.

Nahdi kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita tersebut. Nepi ka ayeuna og. Gawena ngahuma ngahumateh indit isuk datang sore magrib. Oleh admin Diposting pada 23 Oktober 2020 23 Oktober 2020.

Didalam legenda Situ Bagendit, ada dua tokoh penting, yaitu Nyai Endit dan nenek tua. Sepanjang cerita, sudah terlihat jelas bila Nyai bersifat jahat, kikir, tamak, dan rakus. Dengan teganya, ia menyiksa para warga demi keuntungan pribadinya. Sedangkan nenek tua memiliki sifat penolong. jokowipupu yang berperan sebagai orang . 09.09.2021 · contoh teks drama bahasa sunda 7 orang berbagai teks penting. teks drama bahasa inggris tentang bullying 7 orang foto gambar lucu cerita kata mutiara bijaks. drama 9 orang . contoh teks drama tentang covid 19 halaman all kompas . contoh naskah drama bahasa sunda lucu untuk 5 orang
DONGENG- BAHASA SUNDA - CARITA NGEUNAAN SITU TALAGA WARNA SAREUNG SITU BAGENDITMangga Ka pamiarsa anu raresep Kana dongeng sunda, dipihatur nonton tayangan
aeH2.